Jadi, menarik untuk melacak di mana pulau Polyphemus sang mata satu sebenarnya berada.
Secara tradisional, pulau ini diyakini sama dengan Pulau Sisilia. Identifikasi ini sudah populer sejak zaman kuno dan terus berlanjut hingga masa modern.
Contohnya, dalam drama Cyclops dari abad kelima SM, disebutkan Gunung Etna, sebuah gunung berapi terkenal di Sisilia.
Keyakinan ini tetap populer selama berabad-abad, dari zaman Romawi hingga sekarang. Penyair Romawi terkenal, Ovid, juga mendukung identifikasi ini.
Banyak peta modern yang menunjukkan rute Odyssey juga menandai Sisilia sebagai pulau tempat Polyphemus tinggal.
Pencarian Sejarawan
Pada abad ke-20, sejarawan dan penjelajah Tim Severin mengemukakan keberatan penting terhadap anggapan bahwa pulau Polyphemus adalah Sisilia.
Argumen ini didasarkan pada catatan dalam Odyssey, yang menyebutkan bahwa Odysseus terhempas ke selatan dari Cape Maleas selama sembilan hari berturut-turut.
Jika kita memperhitungkan jarak yang bisa ditempuh oleh kapalnya, Odysseus seharusnya berada sekitar 500 hingga 600 mil (sekitar 805 hingga 966 kilometer) dari Cape Maleas, dan perjalanan itu akan mengarah ke barat.
Dalam hal ini, ia kemungkinan akan tiba di pantai utara Afrika dekat Tunisia, yang cukup dekat dengan Sisilia.
Namun, Severin menunjukkan bahwa seharusnya Odysseus berusaha mempertahankan posisinya melawan angin hingga angin mereda. Bukan sekadar mengikuti arah angin, karena dia berusaha untuk pulang. Jika dia melakukan itu, jarak yang ditempuh akan jauh lebih pendek.