Melacak Pulau Hunian Polyphemus sang Mata Satu dalam Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Jumat, 1 November 2024 | 18:05 WIB
Lukisan Ulysses Deriding Polyphemus, Homer’s Odyssey, 1829, yang menggambarkan perjalan Odssey hingga bertemu Polyphemus dalam mitologi Yunani. (Joseph Mallord William Turner/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Sejumlah tempat yang disebutkan dalam Odyssey telah menjadi perdebatan terkait lokasinya. Salah satu tempat paling terkenal adalah pulau di mana Odysseus bertemu dengan Polyphemus sang Mata Satu.

Polyphemus adalah seorang raksasa dari ras Cyclops yang memiliki mata satu di dahinya. Namanya muncul dalam cerita Odyssey yang legendaris karya Homer.

Lantas di mana kejadian tersebut konon terjadi? Apakah mungkin untuk mengetahui pulau mana sebenarnya yang dimaksud?

Pulau Polyphemus si Cyclops

Untuk melacak pulau tempat Pyphemus, dapat dimulai dengan mengulas secara singkat apa yang dikatakan Odyssey tentang pertemuan Odysseus dengan Polyphemus si Cyclops di pulau ini.

Setelah meninggalkan tanah para pemakan Lotus, Odysseus tiba di sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai pulau yang lebih besar.

Memimpin sebuah ekspedisi dari pulau kecil tersebut ke pulau yang lebih besar, Odysseus dan anak buahnya memasuki sebuah gua.

Namun, ternyata itu adalah rumah seorang Cyclops bernama Polyphemus. Pada saat itu, Polyphemus kembali dan menjebak Odysseus serta anak buahnya, lalu memakan beberapa dari mereka selama dua hari berikutnya.

Odysseus kemudian menyusun rencana cerdik untuk melarikan diri, dan mereka berhasil berlayar menjauh dari pulau tersebut, nyaris lolos dari lemparan batu-batu besar yang dilemparkan oleh Polyphemus.

Di mana cerita ini berlatar?

Meskipun sebagian besar kisah ini mungkin adalah fiksi, tempat-tempat yang disebutkan dalam Odyssey biasanya bisa dihubungkan dengan lokasi nyata.

Baca Juga: Apakah Kisah Raksasa Bermata Satu dalam Mitologi Yunani Itu Nyata?

Jadi, menarik untuk melacak di mana pulau Polyphemus sang mata satu sebenarnya berada.

Secara tradisional, pulau ini diyakini sama dengan Pulau Sisilia. Identifikasi ini sudah populer sejak zaman kuno dan terus berlanjut hingga masa modern.

Contohnya, dalam drama Cyclops dari abad kelima SM, disebutkan Gunung Etna, sebuah gunung berapi terkenal di Sisilia.

Keyakinan ini tetap populer selama berabad-abad, dari zaman Romawi hingga sekarang. Penyair Romawi terkenal, Ovid, juga mendukung identifikasi ini.

Banyak peta modern yang menunjukkan rute Odyssey juga menandai Sisilia sebagai pulau tempat Polyphemus tinggal.

Polyphemus adalah raksasa bermata satu dalam mitologi Yunani (Mythopedia)

Pencarian Sejarawan

Pada abad ke-20, sejarawan dan penjelajah Tim Severin mengemukakan keberatan penting terhadap anggapan bahwa pulau Polyphemus adalah Sisilia.

Argumen ini didasarkan pada catatan dalam Odyssey, yang menyebutkan bahwa Odysseus terhempas ke selatan dari Cape Maleas selama sembilan hari berturut-turut.

Jika kita memperhitungkan jarak yang bisa ditempuh oleh kapalnya, Odysseus seharusnya berada sekitar 500 hingga 600 mil (sekitar 805 hingga 966 kilometer) dari Cape Maleas, dan perjalanan itu akan mengarah ke barat.

Dalam hal ini, ia kemungkinan akan tiba di pantai utara Afrika dekat Tunisia, yang cukup dekat dengan Sisilia.

Namun, Severin menunjukkan bahwa seharusnya Odysseus berusaha mempertahankan posisinya melawan angin hingga angin mereda. Bukan sekadar mengikuti arah angin, karena dia berusaha untuk pulang. Jika dia melakukan itu, jarak yang ditempuh akan jauh lebih pendek.

Dengan kata lain, Odysseus mungkin sebenarnya terhempas hampir langsung ke selatan, seperti yang digambarkan dalam Odyssey. Ini berarti dia akan mendarat di Cyrenaica kuno, yang terletak langsung di selatan Yunani.

Kreta, Pulau Sejati Polyphemus sang Mata Satu

Dari sini, rute yang logis untuk kembali ke Yunani akan membawa Odysseus melewati Kreta.

Oleh karena itu, Severin berargumen bahwa Kreta adalah pulau Polyphemus sang Mata Satu. Ada berbagai alasan mengapa hal ini masuk akal.

Pertama, pertimbangkan pulau kecil yang berada di lepas pantai pulau yang lebih besar. Di sinilah Odysseus awalnya mendarat. Menurut rute Severin, Odysseus akan tiba di sudut barat daya Kreta.

Saat ini, tidak ada pulau kecil di sana. Namun, ratusan tahun yang lalu, sebuah gempa bumi menggeser Kreta, mengangkat sisi barat dan menurunkan sisi timur.

Dengan mempertimbangkan hal ini, jelas bahwa semenanjung Paleochora di sudut barat daya Kreta pada masa Homer sebagian akan menjadi sebuah pulau.

Leher semenanjung itu pasti akan digenangi air, sementara area tanah yang terangkat di ujungnya akan menjadi pulau kecil. Oleh karena itu, ini sangat cocok dengan apa yang dijelaskan Homer dalam Odyssey.

Bukti Pendukung dari Mitologi dan Yunani kuno

Mitologi Yunani memberikan bukti yang mendukung klaim bahwa Kreta adalah pulau tempat tinggal Polyphemus sang Mata Satu. Banyak catatan kuno mengaitkan Kreta dengan sekelompok makhluk mitologis bernama Telchines.

Pentingnya ini terletak pada fakta bahwa Telchines memiliki banyak kesamaan dengan Cyclopes.

Beberapa ahli bahkan menyatakan bahwa kedua ras ini sering kali tertukar. Hal ini semakin memperkuat gagasan bahwa Kreta adalah pulau Polyphemus.

Selain itu, tradisi lokal di Kreta juga mendukung pandangan ini. Tim Severin mencatat adanya folklor yang berkembang di Kreta tentang sekelompok monster yang memiliki mata ketiga di dahi mereka, yang disebut triamates.

Menurut cerita ini, mereka tinggal di gua dan memakan manusia.

Satu-satunya perbedaan antara triamates di Kreta dan Cyclopes yang digambarkan oleh Homer adalah bahwa triamates juga memiliki dua mata manusia biasa di samping mata ketiga di dahi mereka.

Dengan semua bukti ini, jelas bahwa Kreta adalah pulau sejati Polyphemus sang Mata Satu dalam Odyssey.