Selidik Pembagian Kelas Sosial di Sparta dan Athena Pada Zaman Yunani Kuno

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 2 November 2024 | 08:00 WIB
Pembagian kelas sosial sangat bervariasi sepanjang sejarah Yunani kuno. (Freepik)

Mereka menikmati hak-hak politik dan memiliki keistimewaan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan majelis Sparta. Bangsa Sparta adalah kelas penguasa dan memegang monopoli atas kekuasaan politik.

Sementara Perioeci adalah penduduk bebas Sparta yang bukan warga negara penuh. Mereka biasanya adalah pengrajin terampil, pedagang, dan petani yang tinggal di daerah sekitar Sparta tetapi tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam urusan politik kota.

Mereka memiliki sejumlah otonomi di komunitas lokal mereka dan bertanggung jawab atas kegiatan perdagangan dan manufaktur yang mendukung ekonomi Sparta.

Meskipun bukan warga negara, perioeci diwajibkan untuk memberikan dukungan militer, biasanya sebagai infanteri ringan, dan tunduk pada otoritas Sparta.

Selanjutnya ada Helot yang merupakan kelas terendah dalam masyarakat Sparta dan merupakan bagian penting dari populasi.

Mereka pada dasarnya adalah budak yang bekerja di tanah, menyediakan hasil pertanian untuk orang Sparta.

Helot terikat dengan tanah dan dimiliki secara kolektif oleh negara Sparta. Mereka memiliki hak terbatas dan tunduk pada otoritas orang Sparta.

Helot juga diwajibkan untuk bekerja sebagai buruh selama masa perang dan dapat digunakan sebagai pembantu dalam pasukan Sparta.

Ketakutan akan pemberontakan helot memengaruhi banyak aspek masyarakat Sparta, termasuk fokus militer dan kontrol sosial yang ketat.

Struktur sosial Sparta berpusat pada upaya mempertahankan masyarakat yang sangat disiplin dan militeristik.

Bangsa Sparta memegang peran dominan karena status mereka sebagai warga negara-prajurit, dan peran perioeci dan helot sangat penting dalam mendukung cara hidup Sparta.

Penekanan unik pada pelatihan militer dan penaklukan helot berkontribusi pada karakter khas masyarakat Sparta di Yunani kuno.