Galen, Dokter Zaman Yunani Kuno yang Dianggap Bapak Farmakologi

By Ricky Jenihansen, Minggu, 3 November 2024 | 12:05 WIB
Lukisan wajah Galen, dokter Yunani kuno, pelopor kedokteran yang memengaruhi pengobatan Barat sepanjang tahun 1700-an. (Pierre-Roch Vigneron/Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Galen dari Pergamon adalah dokter Yunani kuno paling berpengaruh setelah Hipokrates dan dianggap sebagai bapak farmakologi.

Ia mengembangkan peralatan medis untuk pembedahan dan diseksi serta menulis banyak jilid penemuan dan pengamatannya. Ia merupakan salah satu pemikir terkemuka dalam bidang kedokteran pada zaman Yunani kuno.

Galen adalah orang pertama yang mencoba merumuskan klasifikasi penyakit dan gejala dengan dasar yang kuat dalam anatomi. Ia juga orang pertama yang memberikan bukti eksperimental fungsi ureter.

Di antara penemuannya, ia membedakan tujuh pasang saraf kranial, menggambarkan katup jantung, dan mengamati perbedaan struktural antara arteri dan vena.

Kehidupan awal

Galen juga dikenal sebagai Aelius Galenus atau Claudius Galenus (Γαληνός, 129-216 M). Ia adalah dokter Yunani Kuno yang lahir di Pergamon, sebuah kota Yunani di Anatolia.

Ia adalah seorang dokter, penulis, dan filsuf yang karyanya sangat memengaruhi dunia medis hingga pertengahan abad ke-17, dan dihormati oleh orang Eropa maupun Arab.

Ayahnya, Nicon, adalah seorang arsitek yang kaya raya. Ia telah merencanakan agar putranya mempelajari filsafat atau politik, kegiatan tradisional dari kelas penguasa yang berbudaya tempat ia dilahirkan.

Namun, saat masih remaja sekitar tahun 144-145, Galen menjadi terapis atau 'pengiring' dewa penyembuh Asclepius. Tempat sucinya merupakan pusat budaya penting tidak hanya bagi Pergamon, tetapi juga bagi seluruh provinsi Romawi di Asia.

Galen mengatakan bahwa dalam sebuah mimpi, Asclepius memberi tahu Nicon agar mengizinkan putranya mempelajari ilmu kedokteran.

Baca Juga: Mengulik Sejarah Anatomi Tertua yang Berasal dari Kekaisaran Romawi

Selama empat tahun berikutnya Galen belajar di bawah bimbingan para dokter terkemuka yang berkumpul di tempat suci dewa pengobatan di Pergamon.