Dalam Circe Offering the Cup to Ulysses, Circe digambarkan sebagai wanita cantik, namun dengan keindahan yang penuh bahaya.
Pemirsa sebaiknya tidak tertipu oleh tampilan tenangnya atau sikap ramahnya saat menyuguhkan cawan anggur kepada Odysseus.
Babi di kakinya menyingkap sisi jahat dari sifatnya, dan postur penuh percaya dirinya menunjukkan seorang wanita yang kuat dan mandiri: seorang penyihir.
Circe Invidiosa, yang berarti "Circe Cemburu," menunjukkan sisi ini dengan lebih jelas.
Di sini, Waterhouse tidak terinspirasi dari Odyssey karya Homer, melainkan dari Metamorphoses karya Ovid.
Lukisan ini menggambarkan adegan di mana Circe, cemburu karena Glaucus memilih nimfa Scylla daripada dirinya, menuangkan ramuan ajaib ke air tempat Scylla mandi, mengubahnya menjadi monster berkepala enam. Tatapan Circe di sini tajam dan keras, dan ia tampak tak gentar.
Dalam lukisan ketiga karya Waterhouse, The Sorceress, Circe ditampilkan dalam momen yang lebih sederhana dan domestik.
Ia duduk di rumahnya di Aeaea, mungkin di meja tempat ia meracik ramuan, sambil merenung. Apa yang dipikirkannya tidak jelas bagi pemirsa, namun ia tampak tenggelam dalam pikirannya.
Sehingga ia tidak menyadari cawan yang jatuh dan anggur yang tumpah di depannya. Waterhouse dalam lukisan ini menggambarkan sisi manusiawi, fana dari Circe.
Ulysses and Circe karya Angelica Kauffmann
Lukisan Kauffmann, seperti yang rekomendasikan oleh penulis Madeline Miller, menunjukkan Circe sebagai seorang “penasihat.”