Oleh Ulya Rachma Azizah dan Siti Fadilah Apriani
Nationalgeographic.co.id—Dalam semangat merayakan perjalanan panjang selama 60 tahun, Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), bersama Batavia Orienteering, sukses menghadirkan sebuah ajang kompetisi olahraga internasional yang tak terlupakan: Universitas Indonesia Orienteering Race (UIOR) 2024.
Mengusung konsep orienteering race yang memadukan kecepatan lari dengan ketepatan navigasi, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang adu ketangkasan, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan cabang olahraga yang penuh tantangan ini kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dan komunitas pencinta alam.
Sebagai bagian dari kalender World Ranking Event (WRE), UIOR 2024 menempatkan Indonesia sebagai panggung kompetisi orienteering kelas dunia dengan latar belakang lingkungan kampus Universitas Indonesia.
Dengan menghadirkan berbagai kategori menarik, mulai dari relay sprint hingga sprint kelas Elite (W/M 21), W/M 18, W/M 20, dan M 35, kompetisi ini berhasil menarik minat 119 peserta dari empat negara, yaitu Indonesia, Jepang, Hong Kong, dan Malaysia.
Komposisi peserta laki-laki dengan jumlah 88 orang dan peserta perempuan yang berjumlah 31 orang, menunjukkan antusiasme yang tinggi keduanya dalam menghadapi tantangan orienteering. Para peserta ini berasal dari berbagai komunitas dan klub lari, serta komunitas pegiat alam, yang memiliki semangat petualangan yang sama.
Lintasan kompetisi yang dirancang dengan cermat, membentang di berbagai titik kontrol menarik di area kampus UI. Menggunakan disiplin foot orienteering jenis sprint, para peserta diuji kemampuannya dalam mencapai control point yang ditempatkan di sejumlah fakultas dan area terbuka ikonik UI, seperti Perpustakaan Pusat, Taman Firdaus, dan Jembatan Teksas.
Dengan peta sebagai panduan dan kompas sebagai alat bantu navigasi, peserta harus mampu membaca peta, menentukan arah, dan bergerak cepat menuju titik kontrol yang ditentukan.
Setiap peserta dilengkapi dengan SI Card (Sport Identity Card) sebagai alat pencatat waktu dan penanda keberhasilan mencapai setiap control point.
Atlet-atlet internasional mendominasi
Penyelenggaraan UIOR 2024 sendiri terbagi ke dalam dua hari. Hari pertama, tanggal 25 Oktober 2024, menjadi momen bagi para peserta untuk melakukan registrasi dan mengambil race pack. Sementara pada hari kedua, tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2024 pukul 08.30 WIB, pertandingan kategori sprint resmi dimulai.
Baca Juga: Dari Kampus Biru ke Kampus Kuning, Mapala UI Rayakan Perjalanan 60 Tahun dengan Gowes Sejauh 660 Km
Dengan semangat juang yang tinggi, para peserta berlomba menaklukkan setiap rintangan di lintasan yang menantang. Cuaca yang terik sepanjang hari seolah menjadi ujian tambahan bagi para peserta. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk mencapai garis finish.
Pada pukul 11.00 WIB, seluruh peserta berhasil menyelesaikan pertandingan dengan catatan 25 peserta dinyatakan mispunched dan 4 peserta tidak dapat menyelesaikan lomba (DNF).
Selain kategori sprint, UIOR 2024 juga menghadirkan fun orienteering yang terbuka untuk umum. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan olahraga orienteering kepada masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang ingin merasakan sensasi petualangan di alam terbuka.
Peserta dari berbagai kalangan dan usia antusias mengikuti kegiatan ini, menunjukkan bahwa orienteering semakin diminati oleh masyarakat.
Menjelang sore hari, kompetisi ditutup dengan kategori relay sprint yang diikuti oleh delapan tim nasional dari berbagai klub. Pertandingan ini semakin menambah semarak suasana UIOR 2024. Setelah melalui persaingan yang sengit, tim nasional Anglink Banten berhasil keluar sebagai juara pertama.
Pada kategori M 21 Elite, podium tertinggi berhasil diraih oleh atlet-atlet internasional. Wong Cheuk Wang dari Hong Kong, China, keluar sebagai juara pertama dengan catatan waktu 18 menit 16 detik.
Posisi kedua ditempati oleh rekan senegaranya, Chow Man Long, dengan selisih waktu yang sangat tipis, yaitu 18 menit 22 detik. Sementara itu, Yuta Yoshizawa dari Jepang berhasil meraih posisi ketiga dengan catatan waktu 19 menit 38 detik.
Penuangan eco-enzyme
UIOR 2024 tidak hanya menjadi ajang adu kecepatan dan ketangkasan para peserta, tetapi juga menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan.
Dalam semangat memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan, UIOR 2024 berkolaborasi dengan Bakul Budaya FIB UI untuk menyelenggarakan program “UIOR untuk Danau Kenanga”.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem perairan. Melalui program ini, Bakul Budaya memberikan sosialisasi kepada seluruh peserta UIOR 2024 mengenai manfaat eco-enzyme dalam memperbaiki kualitas air dan ekosistem perairan.
Eco-enzyme, yang merupakan produk fermentasi dari bahan organik seperti buah-buahan dan sayuran, diketahui memiliki kemampuan untuk menguraikan polutan organik, mengurangi kandungan amonia, dan meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air.
Sebagai bentuk aksi nyata, beberapa peserta UIOR 2024 secara langsung terlibat dalam kegiatan pelestarian Danau Kenanga. Dengan menggunakan perahu, para peserta menyusuri danau seluas 28.000 m2 sambil menuangkan sekitar 50 liter eco-enzyme ke dalam air.
Aksi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperbaiki kualitas air danau serta menjaga keberlangsungan hidup berbagai organisme yang hidup di dalamnya.