Tidak menyadari minat ilmiah terhadap fenomena tersebut, Marianela Romera—seorang nelayan berusia 40 tahun yang wajahnya yang lelah sehingga membuatnya tampak jauh lebih tua—mengatakan bahwa petir di wilayah tersebut "menunjukkan kepada kita ke mana harus pergi," seperti dilansir AFP.
NASA mengatakan Danau Maracaibo memiliki geografi dan iklim unik yang ideal untuk perkembangan badai petir.
Terletak di sepanjang pegunungan Andes, badai terbentuk di malam hari saat angin pegunungan yang sejuk berbenturan dengan udara hangat dan lembap di atas danau.
Marianela Romela memanfaatkan penerangan dari petir itu untuk menavigasi perahunya demi mencari ikan di sungai dan danau. Ikan-ikan itu bisa menjadi santapan yang dijual ke para wisatawan saat mereka berkunjung kembali.