Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan serotonin, yakni hormon yang membantu mengatur suasana hati. Itulah kenapa, kadang ketika kita sangat letih selepas beraktifitas, kita cenderung lebih emosi dan tidak sabar.
Kadar hormon serotonin yang rendah pada tubuh akan menyebabkan perasaan cemas, stres dan lainnya. Selain karena hormon serotonin yang menurun, dehidrasi juga disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon stres yakni hormon kortisol.
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism dengan judul "Cortisol, Stress, and Disease" menyebutkan dehidrasi dapat meningkatkan hormon kortisol yang dapat memperburuk gejala kecemasan dan ketegangan.
Gejala awal dehidrasi memang tidak langsung menimbulkan setres, namun akibat kelalaian dalam mengabaikan tanda dehidrasi menyebabkan tubuh tidak bisa menampung rasa sakit.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga kecukupan cairan tubuh, terlebih lagi menyeimbangkan hormon serotonin dan kortisol. Karena tidak hanya dampak fisik yang akan Anda rasakan. Dampak emosional seperti setres akan menjadi hambatan sehari-hari.
Kebiasaan minum segelas air setelah bangun tidur dan membawa botol minum selama beraktifitas, bisa membantu kecukupan cairan dan menstabilkan suasana hati.
Oleh karena itu, kita tidak boleh abai dalam menjaga kesehatan tubuh. Tanpa air, tubuh dan pikiran Anda akan mudah jatuh dalam ketidakberdayaan, ibarat sebuah ungkapan: Air adalah energi hidup.