Konstruksi papan yang sangat rumit menunjukkan bahwa permainan ini mungkin dirancang untuk kalangan kerajaan. Sir Evans mendukung teori ini dengan mencoba mengkaji aturan permainannya.
Dia menyimpulkan bahwa permainan ini dimainkan oleh dua pemain dengan tujuan merebut "Akropolis," tempat empat bidak paling berharga ditempatkan. Permainan ini kemungkinan menggunakan dadu serta strategi yang telah ditentukan.
Nama zatrikion kemudian populer dan diakui pada zaman Bizantium. Pada masa itu, bentuk permainan ini lebih mirip dengan catur modern.
Namun, masyarakat Bizantium saat itu telah mengenal permainan serupa dari Timur dan Barat, sehingga bentuk dan aturan permainan papan ini mengalami perubahan.
Ada teori lain yang menyatakan bahwa zatrikion Bizantium dimainkan di papan melingkar yang menyerupai miniatur teater kuno. Papan ini dibagi menjadi 64 kotak, dan setiap pemain memiliki 16 bidak. Tujuan permainan adalah mengalahkan lawan dengan mengambil semua material berharga di papan.