Nationalgeographic.co.id—Penemuan makam Firaun Tutankhamun merupakan salah satu penemuan arkeologi terpenting dalam sejarah dunia. Di dalam makamnya, banyak harta-harta yang disediakan bagi sang firaun sebagai bekal di alam baka. Salah satu harta yang terkenal adalah topeng pemakaman yang ikonik.
Meski ditemukan di makam Tutankhamun, topeng emas tersebut tidak dibuat untuk sang firaun muda. Hal ini diungkap lewat sebuah penelitian.
Pemeriksaan ulang topeng Raja Tutankhamun oleh para peneliti dari Universitas York menunjukkan beberapa elemen tidak biasa. Elemen-elemen tersebut menunjukkan bahwa topeng emas ikonik itu awalnya dibuat untuk wanita berstatus tinggi atau anak-anak. “Dan dasar teori ini bermuara pada satu detail yang kecil: lubang anting,” tulis Austin Harvey di laman All That’s Interesting.
Penemuan lubang di telinga topeng emas Tutankhamun yang ikonik
Makam Firaun Tutankhamun ditemukan pada tahun 1922 oleh arkeolog Howard Carter. Sejak itu, raja muda tersebut menjadi salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Mesir kuno. Para peneliti terus melakukan pemeriksaan terhadap makam, mumi, dan topeng Raja Tut. Namun sebuah studi baru menemukan satu detail yang terlewatkan — lubang di telinga topeng.
Lubang pada anting-anting merupakan hal yang tidak biasa bagi seorang penguasa pria dewasa di Mesir kuno. Alhasil, detail aneh ini mendorong penyelidikan lebih lanjut dari para peneliti.
Peneliti utama Profesor Joann Fletcher, seorang ahli dalam sejarah Mesir, menyebutkan, “Topeng ini tidak dibuat untuk firaun pria dewasa ketika emasnya dibandingkan. Mereka menemukan wajahnya terbuat dari emas yang sama sekali berbeda dengan yang lain.”
Pada dasarnya, topeng yang dimaksudkan untuk menggambarkan wajah Tutankhamun menggunakan emas yang berbeda dari bagian sarkofagus lainnya. Fletcher mengatakan topeng itu menunjukkan bukti pematrian yang jelas. Seolah-olah wajah Tutankhamun telah dicangkokkan ke topeng penguasa sebelumnya.
“Mereka mungkin memiliki tindik telinga, mereka mungkin seorang wanita,” kata Fletcher, “mungkin saja itu Nefertiti.”
Menurut Fletcher, telinga berlubang yang dirancang di sekitar anting-anting pada topeng hanya dibuat untuk wanita berstatus tinggi. Atau untuk anak-anak, karena anak-anak sering mengenakan anting-anting dalam budaya Mesir kuno
Dikenal sebagai raja muda, Tutankhamun naik takhta pada tahun 1332 SM saat berusia sekitar 9 tahun. “Usia yang tepat untuk mengenakan anting-anting,” ujar Fletcher. Tetapi seiring bertambahnya usia selama masa pemerintahannya, ia berhenti mengenakannya jauh sebelum ia meninggal sekitar usia 19 tahun.
Baca Juga: Benarkah Howard Carter Mencuri Harta Karun Firaun Tutankhamun?
Topeng ikonik Firaun Tutankhamun tingginya 53 cm, bertatahkan batu-batu mulia. Topeng itu juga memiliki jenggot emas seberat 2,5 kg. Sedangkan berat total topeng itu adalah 10 kg.
Apakah topeng Pemakaman Raja Tut awalnya ditujukan untuk Ratu Nefertiti?
Teori ini telah diajukan sebelumnya. Ahli Mesir Kuno asal Inggris Nicholas Reeves berpendapat bahwa topeng Raja Tut kemungkinan ditujukan untuk Nefertiti. Pasalnya, penampilan feminin topeng tersebut dan kemiripannya dengan dada Nefertiti yang ikonik.
Menurut Reeves, mungkin saja topeng Nefertiti telah digunakan kembali karena urgensi seputar pemakaman Firaun Tutankhamun. Firaun muda itu naik takhta pada usia 9 tahun dan meninggal secara tiba-tiba hanya satu dekade kemudian. Jadi, hanya ada sedikit waktu untuk menyiapkan topeng pemakaman unik bergambar wajah Tutankhamun.
Kematian yang agak mendadak bisa saja membuat para pejabat kesulitan untuk membereskan kamar pemakaman Tutankhamun. Perebutan kekuasaan juga bisa mempercepat proses tersebut. Rincian tambahan menunjukkan bahwa para ahli yakin cat di makam itu masih basah saat disegel. Jika mereka yang bertugas mengubur pemuda itu membutuhkan topeng dengan cepat, mereka mungkin telah mengambil topeng yang sudah terpakai. Mungkin meminjam dari salah satu ratu paling terkenal di seluruh Mesir.
Para sejarawan juga berpendapat bahwa istana Mesir kuno mungkin terpaksa mengandalkan barang-barang yang tersedia untuk pemakaman Raja Tutankhamun.
Ratu Nefertiti dan Raja Tutankhamun adalah dua tokoh paling ikonik di Mesir kuno. Nefertiti, yang terkenal karena kecantikannya, adalah istri utama Firaun Akhenaten selama abad ke-14 SM. Ia memainkan peran penting dalam revolusi agama yang mengubah penyembahan Mesir kuno kepada dewa matahari Aten. Nasibnya setelah kematian Akhenaten masih menjadi misteri. Beberapa teori yang menyatakan bahwa ia mungkin memerintah sebagai Firaun Neferneferuaten.
Tutankhamun naik takhta sekitar tahun 1332 SM pada usia sekitar 9 tahun. Pemerintahannya singkat, berakhir dengan kematiannya yang terlalu dini sekitar tahun 1323 SM.
Masa pemerintahannya memang singkat. Tapi penemuan makamnya yang hampir utuh pada tahun 1922 oleh Howard Carter membuatnya terkenal di seluruh dunia setelah ia meninggal.