Agroforestri di Indonesia, Salah Satu Solusi Mengurangi Emisi Karbon

By Neza Puspita Sari Rusdi, Senin, 18 November 2024 | 14:48 WIB
Base Camp Rehabilitasi Rumah Kompos dan Pembibitan di Kecamatan Mandau, Duri. Di sinilah bibit-bibit agroforestri dirawat, sebelum akhirnya dibagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana bisa dengan agroforestri dapat menyimpan karbon?

Jawabannya sederhana sekali.

Pohon memiliki kemampuan untuk menyerap CO2 dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Nah, karbon yang diserap inilah kemudian akan disimpan dalam biomassa pohon (batang,daun,akar) dan tanah.

Dalam prinsip argoforestri, rotasi tanaman yang dilakukan secara berkala dapat meningkatkan kualitas tanah sehingga mampu memperbaiki kemampuan tanah untuk menyerap karbon.

Bagaimana jika tanaman atau pohon mati? Bukankah karbon akan ikut terlepas?

Tentu iya. Namun, setelah tanaman mati, maka proses pembusukan (dekomposisi) akan terjadi. Mikroorganisme tanah seperti bakteri dan jamur akan menguraikan bahan organik yang tersisa dan melepaskan karbon dalam dalam bentuk karbon anorganik atau humus.

Nah, humus inilah yang bertugas memperbaiki struktur dan kualitas tanah untuk menyimpan karbon dalam jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa karbon yang terkandung di dalam humus bisa bertahan puluhan hingga ratusan tahun dalam tanah.

 

Agroforestri tanaman kopi dengan sejuta manfaatnya ()

Penerapan agroforestasi pada tanaman kopi

Elida Novita dan timnya meneliti soal penerapan agroforestri yang terbit di Ecotrophic Jurnal Ilmu Lingkungan. Judulnya "Analisis Potensi Simpanan Karbon Agroforestri Perkebunan Kopi Robusta di Pegunungan Argupuro, Kabupaten Bondowoso". Mereka menyebutkan, penerapan sistem agroforestri dapat menjadi solusi yang tepat untuk permasalahan perubahan iklim tanpa memerlukan pembukaan lahan baru untuk perkebunan.

Dengan adanya agroforestri ini juga bisa menjadi upaya untuk menyimpan simpanan karbon yang dibutuhkan untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.

Wilayah Pegunungan Argopuro di Kabupaten Bondowoso adalah salah satu daerah yang menerapkan sistem agroforestri berbasis kopi. Secara umum, tanaman kopi membutuhkan tanaman pendamping untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga kestabilan tanah. Oleh karena itu, pengembangan agroforestri sangat penting agar tanaman kopi dapat dilengkapi dengan pohon-pohon hutan atau tanaman lain yang berfungsi sebagai peneduh