Pada masa Homer (800 SM), orang Yunani kuno menganggap Gunung Olympus sebagai tempat suci. Di Puncak Santo Antonius, salah satu puncak terendah di pegunungnya tersebut, terdapat bukti adanya kuil. Kuil itu merupakan tempat pengurbanan dilakukan untuk Zeus. Bukti ini mencakup tulang-tulang yang terbakar dan artefak seperti gambar petir.
Selain menjadi daerah suci, daerah di sekitar Gunung Olympus juga telah menyaksikan banyak pertempuran. Hal ini mungkin karena posisinya yang strategis antara Makedonia dan Thessaly.
Pentingnya pemujaan Gunung Olympus berlanjut hingga era Kristen, karena beberapa situs suci Kristen juga ada di wilayah Olympus. Kapel Elias, kapel Ortodoks Timur, dibangun di salah satu puncak di dekatnya pada ketinggian 2.803 meter.
Warisan Gunung Olympus
Karena pentingnya Gunung Olympus dalam mitologi Yunani dan agama Yunani kuno, Gunung Olympus menjadi simbol alam surgawi yang indah. Saat ini, bukan hal yang aneh jika puncak-puncak gunung yang signifikan diberi nama Gunung Olympus. Setidaknya 20 gunung diberi nama Gunung Olympus, sembilan di Amerika Utara, beberapa di Laut Aegea, dan beberapa di Australasia. Selain itu, setidaknya satu gunung luar angkasa diberi nama Gunung Olympus: gunung berapi raksasa, Olympus Mons, di Mars.
Gunung Olympus merupakan simbol abadi budaya Yunani kuno dan budaya Barat secara umum. Dewa-dewa Olympus terus meninggalkan jejak pada budaya Barat. Gunung Olympus telah menjadi simbol sesuatu yang terbaik di bidangnya atau jenisnya, misalnya, Olimpiade. Dampak ini dapat dilihat dari keberadaan dewa-dewa Olympus, atau padanannya di Romawi, dalam literatur, sains, dan budaya populer Barat. Misalnya, sebagian besar objek utama di tata surya diberi nama dewa-dewa Yunani dan Romawi.
Hampir semua planet tata surya saat ini dinamai berdasarkan dewa Olimpus atau analog Romawi mereka. Seperti Merkurius (Hermes), Venus (Aphrodite), Mars (Ares), Jupiter (Zeus), dan Neptunus (Poseidon). Pengecualiannya adalah Uranus dan Saturnus, yang secara teknis bukan dewa Olympus. Lebih jauh, salah satu planet kerdil dinamai berdasarkan Ceres (Demeter), serta asteroid terbesar yang diketahui, Vesta (Hestia).
Baik dalam literatur, film, atau astronomi, warisan Gunung Olympus, dan penghuninya yang abadi, masih hidup hingga saat ini.