Nationalgeographic.co.id—Laskar Suci Thebes adalah pasukan khusus pada zaman Yunani kuno yang terdiri dari 150 pasangan homoseksual. Pasukan ini juga dikenal sebagai pasukan kekasih Yunani kuno.
Pasukan ini tak terkalahkan dalam perang selama bertahun-tahun hingga benar-benar musnah dalam pertempuran pada tahun 338 SM, yang menandai berakhirnya era Yunani kuno.
Hebatnya, kuburan massal para pria itu baru ditemukan pada abad ke-19 dan penemuan itu pun hanya terjadi secara kebetulan.
Dibentuk sebagai pasukan prajurit pilihan, pasukan ini terdiri dari 150 pasangan homoseksual yang membentuk pasukan elit Pasukan Thebes pada abad ke-4 SM. Pasukan ini kemudian mengakhiri dominasi Sparta di wilayah tersebut.
Ketenarannya dimulai dengan peran pentingnya dalam Pertempuran Leuctra pada tahun 371 SM.
Catatan tertua yang masih ada tentang Pasukan Suci dengan nama tersebut berasal dari tahun 324 SM. Catatan tersebut merupakan pidato “Melawan Demosthenes” oleh ahli logografi Athena, Dinarchus.
Ia menyebutkan Pasukan Suci dipimpin oleh seorang jenderal bernama Pelopidas.
Pasukan Suci membantu mengalahkan Sparta di Pertempuran Leuctra
Bersama Epaminondas, yang memimpin tentara Thebes (Boeotia), mereka bertanggung jawab atas kekalahan Sparta dalam Pertempuran Leuctra yang menentukan.
Plutarch (46–120 M), penduduk asli desa Chaeronea, lokasi kekalahan terakhir Pasukan Suci, adalah sumber utama catatan tentang pasukan kekasih ini.
Ia menyatakan bahwa Pasukan Suci awalnya dibentuk oleh boeotarch Gorgidas, tak lama setelah pengusiran garnisun Sparta yang menduduki benteng Theban Cadmea.
Baca Juga: Teror Bersayap 'Harpy' Perempuan Setengah Burung dari Mitologi Yunani