Peneliti Berhasil Temukan Predator Laut Baru, Terungkap di Kedalaman 7.902 meter

By Ade S, Jumat, 13 Desember 2024 | 08:03 WIB
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Systematics and Biodiversity, tim peneliti memperkenalkan kita pada Dulcibella camanchaca, sebuah spesies krustasea amfipoda predator besar pertama yang diketahui menghuni kedalaman ekstrem. (Johanna Weston, Woods Hole Oceanographic Institution)

Nationalgeographic.co.idTerselip di kedalaman samudra, jauh di bawah permukaan yang diterangi sinar matahari, terbentang sebuah dunia yang begitu asing bagi kita: zona hadal.

Dikenal sebagai palung laut terdalam, zona hadal merupakan wilayah yang dipenuhi kegelapan abadi dan tekanan air yang begitu kuat sehingga mampu meremukkan baja.

Namun, di balik keganasan alamnya, zona hadal menyimpan rahasia yang menakjubkan: sebuah ekosistem unik yang dihuni oleh makhluk-makhluk hidup yang telah beradaptasi dengan kondisi ekstrem.

Setiap penemuan baru di zona hadal membuka jendela baru bagi kita untuk memahami proses evolusi. Makhluk-makhluk hadal telah mengembangkan strategi bertahan hidup yang sangat spesifik untuk mengatasi tekanan ekstrem, keterbatasan nutrisi, dan kegelapan total.

Salah satunya bahkan baru ditemukan dan langsung terdaftar sebagai spesies baru, yang tentu saja menakjubkan.

Predator baru di gelapnya Palung Atacama

Para peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) dan Instituto Milenio de Oceanografía (IMO) baru saja mengungkap rahasia tersembunyi dari kedalaman Palung Atacama.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Systematics and Biodiversity, tim peneliti memperkenalkan kita pada Dulcibella camanchaca, sebuah spesies krustasea amfipoda predator besar pertama yang diketahui menghuni kedalaman ekstrem.

Dinamakan berdasarkan kata 'kegelapan' dalam bahasa-bahasa masyarakat Andes, Dulcibella camanchaca dengan panjang hampir 4 sentimeter menjelajahi kegelapan abadi Palung Atacama.

Dengan gerakan lincah, predator ini menggunakan apendiks khusus untuk menangkap dan melahap mangsa-mangsanya yang lebih kecil, yakni spesies amfipoda lain yang juga menghuni wilayah miskin nutrisi di palung tersebut.

Palung Atacama sendiri merupakan salah satu palung laut terdalam di dunia, membentang di sepanjang Samudra Pasifik Selatan bagian timur dengan titik terdalam mencapai lebih dari 8.000 meter di lepas pantai Chili utara.

Baca Juga: Mikroorganisme Antarktika Purba Ini Adalah Predator yang Agresif

Letaknya yang terisolasi dan jauh dari sumber nutrisi utama di permukaan laut menjadikan palung ini sebagai habitat unik bagi beragam spesies endemik yang telah beradaptasi dengan kondisi ekstrem.

"Yang paling menarik adalah, data DNA dan morfologi menunjukkan bahwa Dulcibella camanchaca tidak hanya spesies baru, tetapi juga genus baru," ungkap Dr. Johanna Weston, penulis utama studi ini dan ahli ekologi hadal di WHOI di laman Phys.

Berkah penjelajahan di kedalaman 7.902 meter

Penemuan luar biasa ini merupakan bagian dari Ekspedisi Sistem Pengamatan Lautan Dalam Terpadu 2023 (IDOOS) di atas kapal penelitian R/V Abate Molina, di bawah kepemimpinan para ilmuwan dari Instituto Milenio de Oceanografía (IMO)

Ekspedisi ini telah berhasil mengumpulkan empat Dulcibella camanchaca pada kedalaman 7.902 meter menggunakan kendaraan pendarat. Teknologi mutakhir yang memungkinkan para ilmuwan untuk mencapai kedalaman ekstrem ini dilengkapi dengan perangkap umpan yang berhasil menangkap amfipoda tersebut.

Setelah berhasil diangkat ke permukaan, spesimen langka ini kemudian dibekukan dan dibawa ke Universidad de Concepción untuk menjalani analisis morfologi dan genetik yang mendalam.

Hasil analisis yang cermat dan kolaboratif antara para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah mengkonfirmasi bahwa Dulcibella camanchaca merupakan spesies baru yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya.

Penemuan ini semakin memperkaya pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati yang luar biasa di Palung Atacama, sebuah wilayah yang masih menyimpan banyak misteri di bawah permukaan laut.

"Kolaborasi yang erat dan pendekatan interdisipliner dalam penelitian ini telah membuka jalan bagi penemuan spesies baru yang menakjubkan," ujar Dr. Carolina González, penulis utama bersama dari IMO yang bertanggung jawab atas pengumpulan sampel dan analisis DNA.

"Penemuan Dulcibella camanchaca tidak hanya memperluas pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati laut dalam, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya eksplorasi terus-menerus di wilayah yang seringkali dianggap terpencil seperti Palung Atacama."

Penemuan ini semakin mengukuhkan Palung Atacama sebagai salah satu laboratorium alam yang paling menarik bagi para ilmuwan kelautan. Dengan kemajuan pesat dalam teknologi eksplorasi laut dalam, para peneliti semakin optimis bahwa banyak lagi spesies baru yang belum teridentifikasi akan ditemukan di masa depan.

Setiap penemuan baru akan memberikan kita wawasan yang lebih mendalam tentang adaptasi unik organisme laut dalam terhadap kondisi ekstrem dan tekanan evolusioner yang mereka hadapi.

Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang luas bagi upaya konservasi laut dalam. Dengan memahami keanekaragaman hayati dan ekosistem yang kompleks di Palung Atacama, para ilmuwan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk melindungi wilayah ini dari ancaman yang semakin meningkat seperti polusi dan perubahan iklim.