Century Egg, Telur Khas Tiongkok yang Memiliki Aroma Bak Urine Kuda

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 21 Desember 2024 | 12:00 WIB
Ratusan tahun yang lalu, century egg muncul di pedesaan Tiongkok. Telur ini menjadi makanan yang memuaskan dan membuat nyaman. Namun bagi sebagian orang, aromanya bak urine kuda.
Ratusan tahun yang lalu, century egg muncul di pedesaan Tiongkok. Telur ini menjadi makanan yang memuaskan dan membuat nyaman. Namun bagi sebagian orang, aromanya bak urine kuda. (Kent Wang)

Telur ini juga dipanggang menjadi kue kering. Dibuka pada tahun 1920 sebagai restoran dim sum, Hang Hueng mengumpulkan penggemar untuk versi century egg. Century egg dari restoran ini dibungkus dengan kulit berwarna cokelat keemasan.

Kue disajikan dengan kulit kue yang renyah dan bermentega dengan telur yang lembut dan beraroma di dalamnya. Bagian terpenting dari proses ini adalah memilih telur yang tepat, telur yang tidak terlalu keras atau terlalu lunak.

Meskipun century egg menarik perhatian generasi tua dan turis yang penasaran, telur ini tidak lagi disukai oleh generasi muda. Sebagian generasi muda bosan dengan makanan olahan dan fermentasi khas Tiongkok.

“Zaman telah berubah dan generasi muda semakin tidak tertarik pada makanan tradisional ini,” kata Kazu Leung, manajer eksekutif toko kue Hang Heung. “Dari pengalaman kami, kami telah belajar bahwa kue tradisional Tiongkok ini memiliki tempat khusus bagi generasi pasca-70-an dan pasca-80-an. Mereka memiliki lebih sedikit pilihan camilan saat tumbuh dewasa.”

Para ilmuwan memperkirakan bahwa century egg berasal dari lebih dari 500 tahun yang lalu pada Dinasti Ming. (Laughlin Elkind)

Masa depan makanan lezat ini agak tidak pasti. Tapi kemungkinan besar makanan ini akan tetap ada selama beberapa abad mendatang.

Makanan ringan sederhana ini ada di mana-mana, mulai dari restoran dim sum hingga toko kue. Para koki di seluruh Hong Kong masih melestarikan warisan kuliner yang penuh kenangan ini. Seperti yang dikatakan Leung: “Kami tidak ingin mengecewakan orang-orang yang datang kepada kami untuk merasakan masa kecil mereka.”