Nationalgeographic.co.id—Qin Shi Huangdi, atau Kaisar Pertama Qin, biasanya dianggap sebagai orang yang menyatukan Tiongkok. Namun, Dinasti Qin runtuh dalam beberapa tahun setelah kematiannya. Setelah itu, Kekaisaran Tiongkok jatuh ke dalam kekacauan. Para panglima perang yang kuat bersaing untuk mendapatkan kekuasaan.
Salah satu pemimpin pemberontak, seorang rakyat jelata yang bernama Liu Bang, akhirnya menang atas para pesaingnya. Liu Bang mendirikan Dinasti Han, yang memerintah Kekaisaran Tiongkok yang telah bersatu kembali selama empat abad berikutnya.
Melayani Dinasti Qin
Liu Bang lahir dalam keluarga petani di Kabupaten Pei di Tiongkok timur pada pertengahan abad ke-3 SM. Liu naik pangkat menjadi pejabat provinsi kecil. Sekitar tahun 210 SM, ia diperintahkan untuk mengawal sekelompok buruh yang dirantai ke Gunung Li dekat Xianyang. Di sana, Kaisar Dinasti Qin membangun mausoleumnya, yang di dalamnya terdapat Prajurit Terakota yang terkenal.
Dinasti Qin didirikan pada tahun 221 SM ketika Raja Ying Zheng dari Qin menaklukkan Negara-negara Berperang yang bersaing. Ying Zheng menyatakan dirinya sebagai kaisar dengan gelar Qin Shi Huangdi—Kaisar Qin Pertama. Kaisar tersebut memiliki reputasi sebagai tiran yang brutal dan beberapa anggota kelompok pekerja Liu memilih untuk melarikan diri.
Liu Bang tahu bahwa pejabat pemerintah yang membiarkan pekerja melarikan diri akan dikenakan hukuman mati. Karena tidak punya apa-apa untuk dipertaruhkan, ia melepaskan rantai anggota kelompok pekerja lainnya dan membiarkan mereka bebas. Sementara itu, Liu Bang pun bersembunyi.
Menurut Sima Qian, penulis Catatan Sejarawan Agung, 10 anggota kelompok sangat terkesan dengan tindakannya. Mereka memilih untuk tinggal bersamanya.
Pemimpin pemberontak
Pada bulan Juli 210 SM, Qin Shi Huang meninggal saat melakukan perjalanan ke Tiongkok Timur. Karena rencana kasim Zhao Gao, putra sulungnya, Putra Mahkota Fusu, dihukum mati. “Seorang putra bungsu, Huhai, dinobatkan sebagai Kaisar Kedua,” tulis Jimmy Chen di laman The Collector.
Pemerintahan Zhao Gao melakukan kesalahan. Selain itu, tidak ada kaisar yang kuat di masa itu. Kedua hal ini menyebabkan pemberontakan oleh Chen She di provinsi timur Qi pada tahun 209 SM. Para pemberontak mencapai gerbang Xianyang. Zhang Han, pejabat Qin yang mengawasi penyelesaian makam Qin Shi Huang, mengerahkan pasukan buruh tani untuk mengalahkan pemberontak.
Setelah pemberontakan Chen She, serangkaian pemberontakan meletus di seluruh Kekaisaran Tiongkok. Pemberontakan terkuat dipimpin oleh Xiang Liang dan keponakannya Xiang Yu di wilayah selatan Chu pada tahun 208. Di tengah kekacauan politik, hakim daerah Pei tetap setia kepada pemerintah Qin dan digulingkan dalam pemberontakan rakyat. Liu Bang pun diundang untuk mengambil alih jabatan sebagai Penguasa Pei.
Baca Juga: Dinasti Han Memanfaatkan Konfusius untuk Menguasai Kekaisaran Tiongkok