Nationalgeographic.co.id—Aleksander Agung membangun kekaisaran yang membentang dari Balkan hingga India hanya dalam waktu 13 tahun. Perluasan wilayah kekaisarannya dilakukan saat ia menjadi Raja Makedonia.
Penaklukannya dimulai di Persia, tempat ia bertempur melawan pasukan Raja Darius III. Setelah mengalahkan Kekaisaran Persia, ia bergerak lebih jauh ke timur, menaklukkan wilayah yang sekarang disebut Afghanistan dan Pakistan. Setelah memasuki wilayah yang sekarang disebut India, pasukannya memberontak. Aleksander kemudian berbalik tetapi jatuh sakit. Ia meninggal secara tiba-tiba di Babilonia pada tahun 323 SM.
Kekaisarannya runtuh setelah kematiannya yang tak terduga. Para pejabat dan jenderalnya mengambil alih sebagian wilayahnya. “Kemudian, bahasa serta budaya Yunani berkembang pesat di Timur Tengah selama berabad-abad,” tulis Owen Jarus di laman Livescience.
Tetapi bagaimana jika Aleksander Agung dikalahkan oleh bangsa Persia sejak awal? Bagaimana sejarah akan didokumentasikan? Catatan sejarah menunjukkan bahwa hal ini hampir terjadi. Dalam pertempuran besar pertamanya di Sungai Granicus, seorang satrap Persia bernama Spithridates hampir mendaratkan pukulan di kepala Aleksander. Hal ini diungkap oleh Frank Holt, seorang profesor emeritus sejarah kuno di Universitas Houston.
Jadi apa yang akan terjadi jika Aleksander Agung gagal dan Persia menang?
Jika Aleksander Agung dikalahkan, kita akan mungkin akan hidup di dunia yang berbeda.
“Singkatnya, jika Persia mengalahkan Aleksander Agung, dunia mungkin tidak dapat dikenali,” Nikolaus Overtoom, seorang profesor sejarah di Washington State University. Overtoom mempelajari dan menulis tentang Aleksander secara ekstensif.
Overtoom mencatat bahwa penaklukan Aleksander Agung dan periode waktu setelahnya menandai dimulainya zaman Helenistik. “Zaman tersebut adalah periode pertukaran, perubahan, dan pertumbuhan budaya, ekonomi, dan geopolitik yang sangat besar. Saat itu, peradaban Yunani memiliki pengaruh besar pada masyarakat yang sedang berkembang dari Spanyol hingga India,” kata Overtoom.
Orang-orang di wilayah itu menggunakan bahasa umum yang dikenal sebagai bahasa Yunani Koine. Bahasa Yunani Koine menjadi bahasa umum zaman Helenistik untuk memfasilitasi pertukaran komunikasi, perdagangan, dan ide.
Jika Aleksander gagal, apakah agama Kristen akan menyebar?
Jika Aleksander dikalahkan, agama Kristen — yang muncul lebih dari 3 abad setelah kematian Aleksander — mungkin punah sebelum menyebar luas.
Baca Juga: Benarkah Cleopatra dari Mesir Merupakan Keturunan Aleksander Agung?