Asal-usul Tradisi Menyanyikan Kidung Natal yang Menambah Keceriaan

By Sysilia Tanhati, Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB
Bernyanyi dan Natal tampaknya berjalan beriringan secara alami. Bagaimana asal-usul menyanyikan kidung Natal yang menambah keceriaan itu? (Ethan Lindsey/Wikimedia Commons)

Menyanyikan kidung Natal di rumah

Orang-orang menyanyikan lagu-lagu Natal di rumah diiringi piano. Hal ini biasanya dilakukan setelah makan malam pada masa Natal. Mereka juga bernyanyi di bar. Tradisi ini masih sering dilakukan di beberapa daerah di Inggris, khususnya Yorkshire, Nottinghamshire, dan Derbyshire.

Sebuah fenomena baru hadir di era Victoria. Sekelompok orang, khususnya anak-anak, menyanyikan lagu-lagu Natal dari rumah ke rumah. Setelah bernyanyi, mereka disuguhi makanan dan minuman oleh tuan rumah.

Menyanyikan lagu Natal Victoria secara tradisional dilakukan pada tanggal 21 Desember (hari raya Santo Thomas) dan pada Malam Natal. Setiap keluarga memastikan mereka memiliki pai cincang hangat atau minuman beralkohol hangat. Beberapa orang berkeliling sambil bernyanyi dan menawarkan lembaran musik lagu-lagu Natal untuk dijual.

Musisi jalanan pun turut membawakan lagu-lagu Natal dengan biola, pipa, peluit, akordeon, dan organ. Lagu-lagu Natal sangat cocok untuk dibunyikan dengan lonceng. Jadi, kelompok paduan suara keliling akan membawa lonceng untuk menambah keceriaan Natal.

Sejak Abad Pertengahan, lagu-lagu Natal telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal.