Seruan Sunyi Hutan: Dampak Deforestasi terhadap Masyarakat Adat

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 11 Januari 2025 | 16:00 WIB
Masyarakat adat, pengelola keanekaragaman hayati dan budaya yang beragam, menanggung beban deforestasi yang merajalela di tengah krisis iklim. (Matt Zimmerman/CC BY 2.0)

Masyarakat adat kehilangan akses ke praktik pengobatan tradisional mereka. Karena itu, mereka pun menjadi lebih rentan terhadap penyebaran penyakit akibat kerusakan hutan. Hal ini semakin membahayakan ketahanan dan kesejahteraan umum mereka.

Tanggung jawab bersama

Deforestasi mengancam gaya hidup, identitas budaya, serta kesehatan fisik dan mental suku-suku asli.

Masyarakat adat sangat penting bagi konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan lahan berkelanjutan dalam memerangi perubahan iklim dan melestarikan hutan dunia. Kita dapat melindungi ekosistem penting ini secara lebih adil dan efektif dengan memberdayakan dan melibatkan penduduk asli.

Hal ini memerlukan komitmen bersama dari pihak pemerintah, organisasi, dan individu untuk menegakkan hak asasi manusia. Juga untuk menghormati warisan budaya, serta mempromosikan praktik berkelanjutan yang menjamin koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam.