Penduduk Asli Amerika Kuno Mengumpulkan Ikan Beracun, untuk Apa?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 14 Januari 2025 | 12:00 WIB
Peneliti menemukan bahwa suku Calusa mengumpulkan sejumlah besar ikan beracun. Tidak dapat dikonsumsi, apa kegunaan dari ikan burrfish itu? (Tim Sheerman-Chase/CC BY 2.0)

Nationalgeographic.co.id—Suku Calusa adalah penduduk asli Amerika kuno yang menempati wilayah Florida modern pada masa pra-Columbus. Di masa itu, suku Calusa melakukan praktik yang sangat tidak biasa. Tampaknya mereka memanen ikan dalam jumlah besar yang tidak dapat dimakan. Pasalnya, ikan tersebut menghasilkan senyawa beracun yang mematikan bagi manusia. Jadi, pertanyaannya adalah, apa sebenarnya yang mereka lakukan dengan ikan beracun ini?

Penggalian baru-baru ini di situs arkeologi Mound Key di Florida barat daya menemukan endapan tulang ikan burrfish. Spesies yang bertahan hingga hari ini tetapi tidak pernah digunakan sebagai sumber makanan. Ikan burrfish menghasilkan racun yang dikenal sebagai tetrodoxin. Racun itu dapat membunuh seseorang dalam 1 satu jam setelah dikonsumsi. Selain itu, tetrodoxin juga dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal, kelumpuhan, dan kegagalan pernapasan.

“Spesies ikan burrfish diidentifikasi dalam endapan arkeologi di seluruh Amerika dan Karibia,” tulis Nathan Falde di laman Ancient Pages. Tetapi hanya di Mound Key sisa-sisa ikan ini ditemukan dalam jumlah besar. Penemuan ini memperjelas bahwa ikan burrfish diinginkan oleh Calusa, namun alasannya masih belum jelas.  

Sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Anthropological Archaeology mengungkapkan salah satu kemungkinan. Sang peneliti mengusulkan bahwa orang-orang pekerja keras ini menemukan cara untuk memanfaatkan ikan-ikan ini untuk tujuan non-pangan.

Antropolog Universitas Negeri Pennsylvania Isabelle Holland-Lulewicz mengakui bahwa dia tidak tahu apa tujuan-tujuan tersebut. Namun, hal itu tidak diragukan lagi didasarkan pada praktik budaya masyarakat yang bergantung pada sumber daya perairan untuk kelangsungan hidupnya.

Suku Calusa, suku pekerja keras

Masyarakat Calusa tinggal di Florida barat daya pada masa pra-Columbus. Mereka muncul sebagai kelompok yang berbeda sekitar tahun 500 M. Memilih jalur non-pertanian yang sangat tidak biasa pada saat itu, suku ini membangun budaya dan ekonomi yang berkembang pesat. Budaya dan ekonomi diatur berdasarkan eksploitasi sumber daya laut yang dipanen dari laut. Juga dari sistem muara Pelabuhan Charlotte di Florida.

Mencapai puncaknya antara abad kesembilan dan ke-15 Masehi, suku Calusa membangun serangkaian permukiman. Permukiman tersebut menyediakan rumah bagi sebanyak 5.000 hingga 10.000 orang. Akhirnya, permukiman itu menjadi kelompok pribumi terpadat di Florida pra-Columbus.

Suku Calusa membangun jaringan kanal yang luas yang menghubungkan berbagai permukiman mereka di area sekitar sistem muara Charlotte Harbor.

Seperti banyak penduduk asli kuno di Amerika, suku Calusa akhirnya tidak bertahan hidup setelah bertemu dengan orang Spanyol. Pada abad ke-18, penyakit dan asimilasi pada dasarnya telah menghapus budaya mereka.

Namun hingga kontak mereka yang membawa bencana dengan orang Eropa, mereka merupakan kekuatan yang dominan di wilayahnya. Pendekatan mereka yang kreatif dan gigih dalam menggunakan sumber daya laut di sekitarnya memungkinkan suku ini untuk berkembang.

Baca Juga: Ganggang Beracun yang Menciptakan Ketidakstabilan Peradaban Maya