Penduduk Asli Amerika Kuno Mengumpulkan Ikan Beracun, untuk Apa?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 14 Januari 2025 | 12:00 WIB
Peneliti menemukan bahwa suku Calusa mengumpulkan sejumlah besar ikan beracun. Tidak dapat dikonsumsi, apa kegunaan dari ikan burrfish itu? (Tim Sheerman-Chase/CC BY 2.0)

Pulau Mound Key merupakan keajaiban teknik sejati dan bukti kecerdikan suku Calusa. Pulau seluas 126 hektar ini sepenuhnya buatan manusia. Masyarakat Calusa membangun pulau itu melalui endapan sistematis kerang, tulang ikan, batu, dan bahan daur ulang lainnya selama berabad-abad.

Setelah suku Calusa membangun pulau itu hingga menjulang jauh di atas permukaan laut, mereka membangun permukiman di sana. Mereka mengubahnya menjadi ibu kota politik dan pusat upacara mereka. Di Pulau Mound Key pula mereka tampaknya menyempurnakan seni pemanenan ikan burrfish dalam skala besar. Hal ini terungkap dari penemuan-penemuan terkini di sana.

Suku Calusa dikenal karena pemanenan dan konsumsi massal berbagai spesies ikan dan kerang. Para arkeolog mulai menemukan koleksi besar sisa-sisa ikan burrfish yang terkubur. Penemuan ini pun dianggap sebagai kejutan besar, karena makhluk beracun ini tidak dapat dimakan.

Memecahkan misteri ikan burrfish Calusa

Di Pulau Mound Key, suku Calusa membangun permukiman kompleks yang diselingi kanal, jalan lintas, gundukan kuburan, dan gundukan sampah. Mereka membangun waduk kecil yang diblokir yang dikenal sebagai watercourts. Waduk ini membantu mereka mengarahkan dan mengendalikan pergerakan ikan dan makhluk laut lainnya.

Dulu dan sekarang, ikan burrfish biasa ditemukan di perairan payau Teluk Meksiko. Dan suku Calusa tidak akan kesulitan untuk mengumpulkannya.

Namun tidak seperti kapten kapal penangkap ikan modern, Calusa tidak membuang ikan beracun ini kembali ke laut. Mereka mengumpulkan ikan burrfish sebanyak mungkin, menggunakannya untuk suatu hal

Namun, apa itu sesuatu? Rupanya, pertanyaan ini sulit untuk dijawab oleh para peneliti.

“Catatan etnografi global memuat referensi tentang penggunaan ikan burrfish yang mencolok. Misalnya helm perang Melanesia. Tapi penggunaan yang sangat terlihat seperti itu kemungkinan besar telah dimasukkan dalam deskripsi Spanyol tentang Calusa,” Isabelle Holland-Lulewicz mencatat dalam penelitiannya.

Lulewicz menulis bahwa peneliti lain menyarankan penggunaan duri untuk praktik pertumpahan darah. Selain itu, duri tersebut juga dapat digunakan dalam peralatan tato, mata panah atau tombak, atau untuk sejumlah penggunaan lainnya.

Suku Calusa dapat memanfaatkan khasiat tetrodotoxin dalam konteks pengobatan, ritual, atau bahkan militer. Tapi sekali lagi, bukti penggunaan tersebut belum teridentifikasi.

Lulewicz mengusulkan bahwa suku Calusa menggunakan ikan ini untuk produksi massal beberapa jenis produk non-pangan. Produk tersebut mungkin terbuat dari beberapa kombinasi duri luar, kulit, tulang, dan isi perut ikan yang tajam. Produk ini dapat digunakan untuk konstruksi, atau keperluan seremonial, atau untuk membuat beberapa jenis barang koleksi.

Sampai saat ini, alasan sebenarnya mengapa suku Calusa menginginkan ikan burrfish masih menjadi misteri. Namun, misteri ini akan terpecahkan, setelah para ahli memiliki lebih banyak waktu untuk memeriksa konteks tempat sisa-sisa ikan ini ditemukan. Para ahli mungkin bisa menentukan bagaimana bagian-bagian tubuh ikan diintegrasikan ke dalam praktik ekonomi dan budaya suku Calusa.