Singkap Bagaimana Asap Kebakaran Hutan Memengaruhi Tubuh Kita

By Sysilia Tanhati, Rabu, 15 Januari 2025 | 10:00 WIB
Bagaimana asap kebakaran hutan memengaruhi tubuh Anda. Dan bagaimana Anda dapat melindungi diri sendiri?
Bagaimana asap kebakaran hutan memengaruhi tubuh Anda. Dan bagaimana Anda dapat melindungi diri sendiri? (Pfern)

Kebakaran hutan merupakan ancaman kesehatan yang terus meningkat. Henderson mengatakan lebih banyak bukti diperlukan untuk menunjukkan bagaimana asap kebakaran hutan memengaruhi organ-organ setelah paparan jangka panjang.

“Kami tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa saja dampak kesehatan pada janin yang belum lahir. Namun peradangan sistemik pada ibu hamil dapat memengaruhi janin,” tambah Henderson.

Ketika asap kebakaran hutan memasuki saluran pernapasan, partikel-partikel kecil yang dikandungnya dapat tersangkut jauh di dalam paru-paru. Dan akhirnya melukai lapisan tersebut. Partikel tersebut berukuran sekitar 30 kali lebih kecil dari rambut manusia. Tubuh akan bereaksi untuk mengusir benda asing tersebut. Reaksi tersebut memicu refleks spontan seperti batuk yang membantu silia, rambut-rambut kecil yang melapisi sel-sel saluran pernapasan, mengusir partikel.

Namun, sel-sel imun tidak dapat memecah partikel tersebut. Hal ini membuat sel imun bekerja lebih keras untuk mengalahkannya. Pada akhirnya, bisa mengakibatkan peradangan yang lebih parah, kata Stephanie Christenson, asisten profesor pulmonologi di University of California, San Francisco.

Peradangan dapat menjadi hal yang baik untuk melawan benda asing tersebut. Christenson mengatakan bahwa hal itu sangat berbahaya bagi siapa pun yang memiliki kondisi yang mendasarinya seperti asma atau PPOK. Asma atau PPOK ditandai dengan peradangan. Peradangan tambahan dapat memperburuk penyakit tersebut.

Dengan penyakit tersebut, akan lebih sulit untuk mendapatkan oksigen yang sangat dibutuhkan ke seluruh tubuh. Saat oksigen memasuki paru-paru, oksigen akan menuju alveoli dan masuk ke darah di kapiler. Alveoli adalah kantung udara kecil yang membentuk penghalang tipis antara udara dan darah. Saat tubuh melawan ancaman, kantung udara tersebut dapat terisi lendir sehingga udara tidak dapat melewatinya, kata Christenson. Hal ini juga membuat tubuh lebih sulit mengeluarkan karbon dioksida. Dan akhirnya dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

Ada beberapa bukti bahwa partikel itu sendiri dapat menembus penghalang di kapiler, masuk ke aliran darah. Kondisi ini bisa menyebabkan respons peradangan di seluruh tubuh.

Meskipun masalah pernapasan mungkin merupakan respons paling akut terhadap penghirupan asap, masalah lain tidak terlalu kentara. Asap dari kebakaran hutan tahun 2015 menghanguskan lebih dari 893.000 hektar wilayah California. Asap itu dikaitkan dengan masalah kardiovaskular dan masalah aliran darah ke otak dalam 361.087 kunjungan unit gawat darurat.

Karol Watson, profesor kardiologi di David Geffen School of Medicine di UCLA, menghubungkan hal itu dengan kedekatan jantung dan arteri koroner dengan paru-paru. Watson mengamati dampak berbagai polutan di enam kota di Amerika Serikat. Ia menemukan hubungan antara tingkat polusi udara yang tinggi dan penyakit koroner.

Kondisi yang mendasarinya kembali mengkhawatirkan terutama jika menyangkut kerusakan yang dapat ditimbulkan asap kebakaran hutan pada jantung, kata Watson. Serangan jantung terjadi ketika plak yang terbentuk di arteri pecah. Watson mengatakan para peneliti tidak percaya bahwa partikel tersebut menyebabkan penumpukan ini. Namun partikel dapat merusak plak yang ada, menyebabkannya pecah.

Ada juga beberapa bukti bahwa polusi udara dapat memicu irama jantung yang tidak teratur, kata Watson.

Efek kesehatan jangka panjang dari asap kebakaran hutan