Dengan kata lain, jika ada mikroorganisme beku yang tertidur di bawah permukaan Mars, sangat mungkin mereka telah berhasil bertahan dari paparan radiasi kosmik dan solar yang intens selama jutaan tahun.
Sifat perlindungan yang unik
Sebagai upaya lebih lanjut, tim yang dipimpin oleh Hoffman dan Daly berhasil menciptakan sebuah molekul pelindung yang sangat efektif. Molekul ini merupakan kombinasi unik dari tiga komponen: sebuah peptida sintetis (DP1), fosfat, dan mangan.
Kombinasi ini menghasilkan sebuah agen penangkap radikal bebas yang sangat kuat, mampu melindungi sel dan protein dari kerusakan akibat radiasi.
Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa struktur MDP yang unik adalah kunci keberhasilannya. Dengan menggunakan teknik spektroskopi yang canggih, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi bagaimana ketiga komponen ini berinteraksi dan bekerja sama untuk melindungi sel.
Keberhasilan dalam mengembangkan MDP membuka pintu bagi berbagai kemungkinan aplikasi. Salah satu potensi yang paling menarik adalah penggunaan MDP dalam pengembangan vaksin.
Dalam penelitian sebelumnya, tim telah menunjukkan bahwa MDP dapat digunakan untuk melindungi vaksin dari kerusakan akibat radiasi, memungkinkan pembuatan vaksin polivalen yang lebih stabil dan efektif.
"Pemahaman baru tentang MDP ini dapat mengarah pada pengembangan antioksidan berbasis mangan yang lebih kuat untuk aplikasi dalam perawatan kesehatan, industri, pertahanan, dan eksplorasi ruang angkasa," ujar Daly.
Penelitian ini, yang telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences pada tanggal 12 Desember 2024, merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya untuk memahami dan mengatasi dampak buruk radiasi.
Penelitian ini didukung oleh berbagai lembaga, termasuk National Institutes of Health (hibah nomor GM111097), National Science Foundation (hibah nomor CHE-2333907), dan Defense Threat Reduction Agency (hibah nomor HDTRA1620354).