Bukan Bau Busuk, Penelitian Ungkap Mumi Kuno Ternyata Berbau Sedap, Ini Rahasianya

By Tatik Ariyani, Senin, 17 Februari 2025 | 12:00 WIB
Mumi Mesir kuno rupanya memiliki bau yang sedap meski telah berusia ribuan tahun.
Mumi Mesir kuno rupanya memiliki bau yang sedap meski telah berusia ribuan tahun. ()

Para peneliti juga memanfaatkan 'hidung' elektronik untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang jenis senyawa volatil apa saja yang dikeluarkan dari mumi kuno.

Hal ini mengungkap keberadaan terpenoid seperti pinene, limonene, dan verbenone. Semuanya kemungkinan berasal dari minyak, resin, dan lilin yang digunakan dapam proses mumifikasi.

Para peneliti menjelaskan bahwa senyawa-senyawa tersebut menunjukkan penggunaan getah pohon cedar atau pinus, getah damar seperti mur dan kemenyan, dan tanaman lain seperti timi, lavender, dan eukaliptus. Sementara itu, keberadaan borneol dalam aromanya mungkin berasal dari penggunaan kamper.

Dengan menggunakan kromatografi gas dan spektrometri massa, penulis studi dapat memisahkan senyawa aromatik menjadi senyawa yang dihasilkan oleh bahan mumifikasi serta senyawa yang muncul dari minyak nabati dan pestisida yang ditambahkan selama upaya konservasi modern dan senyawa yang dikeluarkan oleh jamur dan mikroba lainnya.

Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa mumi yang dipajang cenderung memiliki bau yang lebih kuat dan lebih kompleks daripada yang disimpan. Kemungkinan besar hal itu karena akumulasi zat volatil di kotak pajangan.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyarankan bahwa 'warisan penciuman' mumi Mesir kuno harus dianggap sebagai komponen penting dari nilai budaya, sejarah, dan arkeologi mereka.

Baca Juga: Mengungkap Asal-usul Keju yang Dikalungkan pada Mumi Tarim Basin