Asteroid 'Berpotensi Bahaya' Seukuran Piramida Giza Dekati Bumi, Mungkinkah Dihentikan?

By Ricky Jenihansen, Senin, 31 Maret 2025 | 06:00 WIB
Ilustrasi asteroid mendekati Bumi. Asteroid 'berpotensi bahaya' seukuran Piramida Giza akan melintasi Bumi pada Rabu, 26 Maret 2025.
Ilustrasi asteroid mendekati Bumi. Asteroid 'berpotensi bahaya' seukuran Piramida Giza akan melintasi Bumi pada Rabu, 26 Maret 2025. (Pixabay)

Dalam eksperimen ini, pesawat ruang angkasa sengaja ditabrakkan ke asteroid Dimorphos untuk mengubah lintasannya. Keberhasilan misi ini menunjukkan bahwa kita memiliki teknologi untuk mengalihkan asteroid yang berpotensi membahayakan.

Namun, teknik ini membutuhkan peringatan dini dan data yang sangat akurat mengenai lintasan asteroid target.

Oleh karena itu, mendeteksi dan melacak asteroid-asteroid berbahaya menjadi prioritas utama dalam upaya melindungi Bumi dari potensi tabrakan di masa depan.

Bisakah Kita Menghentikan Asteroid yang Berpotensi Berbahaya?

Meskipun eksperimen DART telah membuktikan bahwa metode kinetic impactor dapat berhasil mengubah jalur asteroid, para ilmuwan terus mencari cara lain untuk melindungi Bumi dari potensi tabrakan di masa depan.

Salah satu tantangan utama dalam mencegah dampak asteroid adalah mendeteksi ancaman sejak dini. Semakin cepat kita mengetahui bahwa asteroid sedang menuju Bumi, semakin besar peluang kita untuk mengalihkan lintasannya dengan aman. Oleh karena itu, misi pengamatan asteroid menjadi sangat penting.

NASA dan badan antariksa lainnya telah mengembangkan proyek seperti Near-Earth Object Surveyor (NEO Surveyor), sebuah teleskop luar angkasa inframerah yang dirancang khusus untuk menemukan asteroid dan komet yang mendekati Bumi.

Jika proyek ini berhasil, kita dapat mengidentifikasi objek berbahaya lebih awal dan memiliki lebih banyak waktu untuk merancang strategi pertahanan yang efektif.

Selain itu, beberapa ilmuwan juga mengeksplorasi konsep laser ablation, di mana sinar laser berkekuatan tinggi diarahkan ke asteroid untuk menguapkan sebagian kecil permukaannya.

Proses ini menciptakan dorongan kecil yang dapat mengubah lintasan asteroid secara bertahap dalam jangka waktu yang cukup lama.

Meskipun metode-metode ini menjanjikan, belum ada strategi yang sepenuhnya siap digunakan dalam situasi darurat.

Oleh karena itu, upaya penelitian dan pengembangan di bidang pertahanan planet terus dilakukan, dengan harapan suatu hari kita memiliki solusi yang lebih andal untuk menghadapi ancaman dari luar angkasa.