'Telan' Pemotor di Seoul, Ini Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Lokasi Rawan Sinkhole

By Ade S, Rabu, 26 Maret 2025 | 19:03 WIB
Meningkatnya penggunaan air tanah menyebabkan tanah ambles (sinkhole) di sekitar Konya, Turki, yang mengakibatkan amblesnya lubang pembuangan ini pada tahun 2019.
Meningkatnya penggunaan air tanah menyebabkan tanah ambles (sinkhole) di sekitar Konya, Turki, yang mengakibatkan amblesnya lubang pembuangan ini pada tahun 2019. (ANIL KURU, ANADOLU AGENCY/GETTY IMAGES VIA NATIONALGEOGRAPHIC.COM)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di Seoul, Korea Selatan, pada Senin (24/3/2025) sore.

Jalan raya yang ramai tiba-tiba ambles, menelan seorang pengendara sepeda motor dalam hitungan detik. Lubang besar menganga, berdiameter 20 meter dan sedalam 20 meter, meninggalkan kengerian dan pertanyaan. Bagaimana mungkin jalan yang kokoh bisa runtuh begitu saja?

Kejadian ini bukan sekadar kecelakaan tragis, melainkan peringatan akan bahaya tersembunyi yang mengintai di bawah permukaan tanah: sinkhole. Fenomena alam yang sering diabaikan ini ternyata menyimpan potensi mematikan.

Apa sebenarnya sinkhole itu? Mengapa bisa muncul tiba-tiba dan menelan apa pun di atasnya? Apakah ini hanya terjadi di Korea Selatan, atau adakah lokasi lain yang rawan sinkhole?

Mari kita telusuri lebih dalam, mengungkap misteri di balik lubang maut ini, memahami penyebab, jenis, dan lokasi rawan sinkhole, agar kita lebih waspada terhadap ancaman yang tak terduga ini.

Pengertian, Proses Pembentukan, dan Jenis Sinkhole

Lubang runtuhan tanah, yang lebih dikenal sebagai sinkhole, merupakan fenomena alam yang dapat menimbulkan ancaman serius, meskipun kejadian ekstrem yang disebut "keruntuhan penutup tanah katastropik" dan mampu menelan mobil, rumah, atau bahkan satu blok bangunan, sebenarnya relatif jarang terjadi.

Umumnya, seperti dilansir National Geographicsinkhole muncul sebagai depresi kecil di permukaan tanah yang berpotensi menyebabkan masalah biaya yang signifikan.

Sinkhole pada umumnya terbentuk akibat proses erosi batuan dasar yang terjadi di bawah permukaan tanah oleh air hujan yang bersifat asam. Proses ini paling sering terjadi di wilayah dengan jenis tanah karst yang rentan terhadap erosi, seperti yang mengandung batuan karbonat (batu kapur atau dolomit) atau mineral evaporit (garam dan gipsum).

Air tanah yang meresap melalui retakan dan terakumulasi di bawah permukaan secara perlahan melarutkan batuan tersebut, menciptakan gua dan rongga bawah tanah. Seiring waktu, partikel tanah dari atas juga ikut masuk ke dalam celah ini, memperbesar rongga dan memfasilitasi pengumpulan lebih banyak air.

Sinkhole terbentuk ketika lapisan tanah di bawah permukaan yang telah terkikis tidak lagi mampu menahan beban sedimen di atasnya. Proses destruktif ini seringkali tidak menunjukkan perubahan signifikan di permukaan dan dapat berlangsung selama ratusan hingga ribuan tahun.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Seseorang Berada di Dekat Lubang Hitam? Ini Penjelasan Sains