Nationalgeographic.co.id—Lubang hitam (black hole) merupakan objek dengan gravitasi yang sangat kuat hingga tak ada satu benda pun yang dapat lepas dari cengkeramannya. Objek-objek ini dapat menghancurkan bintang-bintang dan planet-planet secara keseluruhan.
Sejak abad ke-18, para ilmuwan telah berteori tentang keberadaan lubang hitam. Namun, baru pada tahun 1964 para astronom menemukan bukti kuat adanya lubang hitam untuk pertama kalinya.
Observatorium mendeteksi sinar-X yang berasal dari Cygnus X-1, yang sekarang kita ketahui sebagai lubang hitam yang mengorbit bintang biasa di galaksi Bima Sakti kita.
Meski para ilmuwan telah meningkatkan pemahaman kita tentang lubang hitam sejak deteksi pertama itu, objek-objek ini masih cukup misterius.
Hal ini terjadi karena cahaya tidak dapat keluar dari lubang hitam, sehingga tidak dapat diamati secara langsung dengan teleskop.
Berbicara mengenai lubang hitam, kemudian muncul pertanyaan menarik mengenai apa yang sebenarnya akan terjadi ketika sebuah benda atau bahkan manusia berada terlalu dekat dengan lubang hitam? Mari kita simak penjelasan sains mengenai lubang hitam berikut!
Melansir NASA, lubang hitam cukup kuat untuk menangkap apa pun yang terlalu dekat dengannya, baik itu gas, debu, planet, bintang, atau penjelajah luar angkasa yang tersesat.
Efek pasti dari lubang hitam bergantung pada massanya. Massa lubang hitam dapat sangat bervariasi karena lubang hitam berkisar dari ukuran kecil hingga supermasif, atau mulai dari puluhan hingga miliaran kali massa Matahari kita.
Meskipun gravitasi lubang hitam tidaklah aneh, banyak hal berubah ketika sebuah objek berada terlalu dekat lubang hitam. Umumnya hal ini berarti cukup dekat sehingga objek tersebut tidak dapat lagi mempertahankan orbit yang stabil di sekitar objek yang sangat besar.
Yang membedakan lubang hitam dan kekuatan gravitasinya adalah kepadatannya yang ekstrem. Meskipun ada objek yang massanya sama dengan beberapa lubang hitam, kepadatannya tidak sama.
Lubang hitam sangat masif, tetapi massa tersebut terkonsentrasi di area yang lebih kecil, sehingga menciptakan kepadatan tinggi yang meningkatkan gaya gravitasi maksimum lubang hitam dengan memungkinkan objek mendekati seluruh massa tersebut.
Baca Juga: Benarkah Penggambaran Lubang Hitam dalam Interstellar Mendahului Bukti Nyata?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR