Nationalgeographic.co.id—Menjadi Paus Gereja Katolik ke-267, Robert Francis Prevost memilih nama Leo XIV. Apa pentingnya nama “Leo” dalam sejarah kepausan?
“Leo adalah pilihan yang kuat,” kata Margaret Thompson, seorang profesor sejarah di Universitas Syracuse. “Paus Leo XIII dianggap sebagai bapak ajaran sosial Katolik. Pemilihan nama menandakan potensi fokus pada keadilan, tenaga kerja, dan peran gereja di dunia modern.”
Siapa Paus XIII pendahulu Paus Gereja Katolik yang baru terpilih pada 8 Mei 2025 itu?
Paus Leo XIII lahir 2 Maret 1810 di Carpineto Romano dan meninggal pada 20 Juli 1903, di Vatikan. Ia adalah kepala Gereja Katolik Roma (1878–1903) yang membawa semangat baru bagi kepausan.
Kehidupan Paus Leo XIII
“Vincenzo Gioacchino Pecci adalah anak keenam dari keluarga bangsawan rendahan,” tulis Roger-François-Marie Aubert di laman Britannica.
Setelah pendidikan awalnya di Viterbo dan Roma, ia menyelesaikan studinya di Accademia dei Nobili Ecclesiastici di Roma. Pada tahun 1837, ia ditahbiskan sebagai pastor dan memasuki dinas diplomatik Negara Kepausan.
Atasannya segera menghargai kualitasnya: fleksibilitas dan kejernihan serta energi yang besar, meskipun kesehatannya lemah. Dengan demikian, promosi jabatan datang dengan cepat. Ia pun diangkat menjadi delegasi (setara dengan gubernur provinsi) Benevento pada tahun 1838. Kemudian dipindahkan pada tahun 1841 ke delegasi Perugia yang lebih penting.
Pada bulan Januari 1843, ia diangkat menjadi nuncio (wakil paus dengan pangkat tertinggi) di Brussels. Dan segera setelah itu, calon Paus tersebut ditahbiskan sebagai uskup agung.
Masa tinggal Pecci di Belgia, yang hanya berlangsung selama 3 tahun, merupakan tahap penting dalam kehidupan calon paus tersebut. Ia menemukan bagaimana umat Katolik dalam pemerintahan konstitusional modern dapat memperoleh keuntungan dari sistem parlementer dan kebebasan pers. Namun, nunsiatur Belgia menghentikan karier prelatus muda tersebut, yang telah dimulai dengan sangat baik.
Pecci menunjukkan inisiatif dan kemandirian dalam beberapa situasi yang sulit, tetapi ia dikritik keras saat itu. Raja Leopold I, yang menganggapnya kurang patuh daripada pendahulunya, segera menuntut penarikannya kembali.
Baca Juga: Menjadi Paus Pertama dari Amerika Serikat, Siapa Paus Leo XIV?
Source | : | Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR