7 Fenomena Langit Malam di Bulan April: Hujan Meteor hingga Bulan Pink

By Ricky Jenihansen, Rabu, 2 April 2025 | 12:30 WIB
Bulan meredup, meteor beterbangan, dan planet-planet menari—inilah fenomena langit paling menakjubkan yang terjadi bulan ini.
Bulan meredup, meteor beterbangan, dan planet-planet menari—inilah fenomena langit paling menakjubkan yang terjadi bulan ini. (NASA)

Pada 13 April, Bulan akan berjarak sekitar 405.000 km dari Bumi dan tampak sedikit lebih kecil serta redup dibandingkan biasanya.

3. Penjajaran Empat Planet — 17 April

Bagi mereka yang berada di Belahan Bumi Selatan, fajar pada 17 April akan menyajikan pemandangan spektakuler: Merkurius, Venus, Saturnus, dan Neptunus akan membentuk garis lurus rendah di langit timur sebelum matahari terbit.

Tiga planet pertama dapat dilihat dengan mata telanjang, sedangkan Neptunus yang redup sebaiknya diamati menggunakan teleskop atau teropong.

Di Belahan Bumi Utara, fenomena ini juga bisa diamati, meskipun langit yang lebih terang mungkin akan mengurangi visibilitas. Namun, Venus tetap akan bersinar terang karena merupakan objek paling cerah di langit setelah Matahari dan Bulan.

4. Merkurius di Elongasi Barat Maksimum — 21

AprilBagi yang ingin mengamati Merkurius, 21 April adalah waktu terbaik saat planet ini mencapai elongasi barat maksimum, yaitu titik terjauh dari Matahari dalam orbitnya.

Karena Merkurius mengorbit sangat dekat dengan Matahari, ia sering tertutupi oleh cahaya Matahari.

Oleh karena itu, elongasi maksimum adalah saat terbaik untuk mengamatinya, terutama saat fajar. Namun, pastikan untuk tidak melihat langsung ke arah Matahari, terutama saat menggunakan teleskop atau teropong, guna menghindari kerusakan mata.

5. Hujan Meteor Lyrid — 21-22 April

Puncak hujan meteor Lyrid diperkirakan terjadi pada malam 21 hingga 22 April, dengan intensitas sekitar 18 meteor per jam dalam kondisi langit ideal. Hujan meteor ini berlangsung dari 17 hingga 26 April, tetapi puncaknya pada dua malam tersebut memberikan peluang terbaik untuk mengamati fenomena ini.

Namun, cahaya Bulan yang masih 40 persen purnama bisa sedikit menghalangi visibilitas meteor yang lebih redup.