Pemberian Penghormatan
Paus Fransiskus membawa gaya yang bersahaja ke gereja. Ia menolak pakaian yang rumit dan apartemen kepausan yang megah. Rencananya mempertahankan gaya itu hingga akhir, mengurangi sebagian kemegahan dan upacara pemakaman.
Dalam menulis ulang upacara pemakaman pada tahun 2024, Paus Fransiskus menyederhanakan beberapa elemen. Sejak abad ke-13, jenazah Paus dibalsem dan diletakkan di atas alas yang tinggi. Para pelayat diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Ketika Paus Yohanes Paulus II meninggal pada tahun 2005, jenazahnya pertama kali dibawa ke Istana Apostolik. Selama beberapa jam, kardinal, uskup, dan anggota hierarki gereja, serta pejabat terkemuka Italia diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan pribadi.
“Paus Fransiskus menyingkirkan penghormatan semacam itu,” ungkap Horowitz. Sebaliknya, penghormatan terakhir akan dilakukan langsung di Basilika Santo Petrus. “Tempat ribuan orang berbondong-bondong untuk memberikan penghormatan terakhir kepada para Paus di masa lalu,” jelas Horowitz.
Namun, jenazah Paus Fransiskus rencananya akan tetap berada di dalam peti jenazah, yang tidak akan diletakkan di atas alas yang tinggi. “Paus Fransiskus memutuskan untuk menonjolkan kerendahan hati alih-alih pemuliaan,” kata Agostino Paravicini Bagliani, seorang sejarawan gereja.
Dewan Kardinal memutuskan hari dan jam jenazah Paus akan dibawa ke Basilika Santo Petrus. Keputusan itu dilakukan dalam prosesi yang dipimpin oleh seorang camerlengo. Mereka juga akan menentukan kapan penghormatan terakhir akan dimulai.
Pemakaman
Pemakaman Paus diperkirakan akan berlangsung 4 hingga 6 hari setelah kematiannya. Upacara di berbagai gereja di Roma akan berlangsung selama 9 hari.
Paus-paus sebelumnya ditempatkan di tiga peti jenazah bertingkat, satu dari cemara, satu dari seng, dan satu dari elm. Namun, Paus Fransiskus mengubah aturannya. Ia memutuskan untuk dimakamkan dalam satu peti jenazah, yang terbuat dari kayu dan dilapisi seng.
Peti jenazah ditutup pada malam sebelum pemakaman. Wajah Paus ditutupi oleh kerudung sutra putih. Paus akan dimakamkan dengan tas berisi koin yang dicetak selama masa kepausannya dan tabung dengan rogito atau akta. Akta itu secara singkat mencantumkan rincian kehidupan dan kepausannya. Rogito dibacakan dengan suara keras sebelum peti jenazah ditutup.
Aturan baru tersebut juga memperbolehkan Paus dimakamkan di gereja selain Basilika Santo Petrus. Paus Fransiskus telah meminta agar ia dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore. Gereja tersebut merupakan gereja yang sangat disukai oleh Paus Fransiskus. Basilika Santa Maria Maggiore juga sering dikunjunginya untuk berdoa di depan ikon Perawan Maria.