Stegosaurus punya otak kecil
Meski tubuhnya kekar dan besar, Stegosaurus memiliki kepala yang kecil. Rongga otaknya kira-kira seukuran otak anjing. Anda mungkin dapat memegang otaknya dengan satu tangan.
Karena ukuran otak Stegosaurus sangat kecil, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir atau bertindak secara rumit (seperti strategi berburu, komunikasi kompleks, atau bekerja sama) kemungkinan besar tidak dimiliki oleh hewan ini.
Karena rasio otak terhadap tubuh yang sangat tidak proporsional ini, Stegosaurus secara historis pun dikenal sebagai dinosaurus terbodoh, sebuah fakta yang tampaknya didukung oleh "otak kedua" yang terletak di sekitar pinggul hewan tersebut.
"Itu (Stegosaurus) tidak terlalu pintar," kata Maidment. "Beberapa dinosaurus memiliki area otak yang berkembang sangat baik yang menunjukkan penglihatan atau penciuman yang sangat baik, tetapi stegosaurus tampaknya tidak memilikinya. Namun, kemampuan-kemampuan semacam itu mungkin lebih penting bagi dinosaurus predator daripada dinosaurus pemakan tumbuhan. Mereka jelas cukup pintar untuk melakukan apa yang dibutuhkan."
Namun, para ilmuwan sekarang membantah gagasan bahwa Stegosaurus sangat bodoh, dengan beberapa teori yang menyatakan bahwa "otak kedua" sebenarnya adalah gugusan saraf yang digunakan untuk memberi Stegosaurus keunggulan dalam pertahanan, mengendalikan ekor dalam pertarungan pada saat otak yang sebenarnya mengendalikan tubuh, dilansir laman Dinosaurus Park.
Ilmuwan lain percaya bahwa struktur ini sebenarnya merupakan tempat penyimpanan nutrisi atau energi, yang menyediakan cadangan alami bagi Stegosaurus jika makanan menjadi langka.
Di ujung ekornya, Stegosaurus memiliki dua baris duri panjang dan tajam, yang diyakini sebagai senjata pertahanan yang berguna terhadap predator yang memburunya, termasuk Allosaurus.
Teori lain menyatakan bahwa duri-duri itu lebih untuk pajangan karena pelat pada ekor Stegosaurus akan membatasi pergerakannya.
Baca Juga: Mengapa Temuan Fosil Megaraptorid Ini Diklaim Ubah Narasi Evolusi Dinosaurus di Australia?
---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.