Observasi Woodward menunjukkan bahwa struktur tulang dinosaurus lebih mirip dengan burung dan mamalia dibandingkan dengan buaya.
Namun, kapan tepatnya kemampuan berdarah panas pertama kali muncul masih belum diketahui secara pasti.
Semua dinosaurus (termasuk burung) dan buaya berasal dari nenek moyang reptil yang sama, dan baik Woodward maupun O’Connor menyebutkan adanya bukti kuat bahwa nenek moyang tersebut sudah berdarah panas.
Artinya, endotermia mungkin telah muncul sebelum dinosaurus berevolusi. Jenis dinosaurus berdarah dingin justru bisa jadi muncul belakangan.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa endotermia muncul jauh lebih awal. Jika mamalia dan sebagian besar dinosaurus sama-sama berdarah panas, mungkin nenek moyang bersama mereka — yang hidup sekitar 310 juta tahun lalu — juga sudah endotermik.
Namun O’Connor menekankan bahwa kemungkinan besar endotermia berkembang secara terpisah pada mamalia.
Penelitian di masa depan mungkin akan menggoyahkan banyak asumsi yang sudah lama dipegang. “Kita sering membuat banyak asumsi,” kata O’Connor, “dan kemudian data membuktikan bahwa kita salah.”
---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.