Lewat Fosil Langka, Mamalia Ini Terungkap Jadikan Dinosaurus Besar Sebagai Mangsa

By Tatik Ariyani, Kamis, 8 Mei 2025 | 16:00 WIB
Mamalia memangsa dinosaurus
Mamalia memangsa dinosaurus ()

Perkelahian fosil dalam penelitian baru ini ditemukan pada tahun 2012 oleh seorang petani lokal dan segera diakuisisi oleh Gang Han, seorang paleontolog di Hainan Vocational University of Science and Technology di Tiongkok.

Untuk menggambarkan penemuan yang luar biasa ini, Han bekerja sama dengan rekan-rekannya di Kanada. "Mata saya hampir keluar dari kepala saya ketika saya diperlihatkan fosil tersebut," kata salah satu penulis penelitian Jordan Mallon, seorang paleontolog di Canadian Museum of Nature di Ontario.

Kecuali ujung ekor Repenomamus, kedua kerangka itu lengkap dan tetap terkunci dalam pose pertarungan. Menurut Mallon, awalnya penemuan ini tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Para peneliti, yang yakin fosil itu asli, selanjutnya memeriksa kedua petarung yang telah membatu itu. Meskipun jelas bahwa Repenomamus adalah penyerang berdasarkan posisinya di atas dinosaurus, tim peneliti perlu memastikan bahwa predator yang suka berkelahi itu tidak sekadar memangsa bangkai Psittacosaurus saat bencana melanda.

Para peneliti menemukan sedikit bukti bekas gigitan pada kerangka dinosaurus di luar tulang rusuk yang dijepit Repenomamus. Hal ini membuat kecil kemungkinan bahwa Psittacosaurus telah dimangsa sebelumnya. 

Kondisi dua kerangka yang saling bertautan, serta posisi mamalia (yang memungkinkan ia dengan mudah memakan bangkai dari permukaan tanah jika dinosaurusnya sudah mati) semakin memperkuat teori bahwa ini adalah hasil perburuan aktif.

Berdasarkan ukuran tulangnya, para peneliti memperkirakan bahwa Psittacosaurus hampir dewasa ketika Repenomamus menyerang. Beratnya bisa lebih dari 35 pon (15 kg), membuatnya setidaknya tiga kali lebih besar dari penyerangnya.

Untuk menentukan apakah mengejar hewan buruan yang lebih besar tersebut masuk akal, tim membuat model komputer yang membandingkan ukuran predator dan mangsa di seluruh mamalia yang masih hidup.

Set data ini mencakup predator karnivora masa kini yang diketahui menyerang mangsa beberapa kali ukuran mereka, termasuk rusa besar dan rusa kutub. Berdasarkan model mereka, para peneliti menyimpulkan bahwa Repenomamus yang lapar dapat menargetkan Psittacosaurus yang besar.

Meskipun dinosaurus tampaknya menjadi santapan bagi beberapa mamalia awal, Mallon menekankan bahwa mayoritas mamalia Mesozoikum jauh lebih rentan menjadi santapan dinosaurus daripada sebaliknya.

Diperlukan waktu puluhan juta tahun dan hantaman asteroid bagi mamalia untuk menyadari potensi ekologis mereka sepenuhnya di puncak rantai makanan.

"Saya menganggap makhluk kecil ini sebagai semacam pelopor," kata Mallon, "yang memberi tahu dinosaurus bahwa waktu mereka hampir habis!"

Baca Juga: Penemuan Dinosaurus Baru Picu Perdebatan di Kalangan Paleontolog

---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News   https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.