Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan telah membuat terobosan penting dalam memahami bagaimana dinosaurus bisa mendominasi Bumi—berkat penelitian terhadap muntahan dan kotoran mereka.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Nature, yang memberikan wawasan baru tentang pola makan para raksasa prasejarah ini. Judul kajiannya, Digestive contents and food webs record the advent of dinosaur supremacy. Martin Qvarnström, ahli biologi dari Department of Organismal Biology, Uppsala University di Swedia, sebagai peneliti utama. Ia menjelaskan bahwa dinosaurus pertama kali berevolusi pada pertengahan periode Trias.
Namun, ekosistem darat yang benar-benar didominasi oleh dinosaurus dari berbagai tingkat trofik dan kelompok taksonomi—sebuah struktur yang kemudian bertahan hingga kepunahan massal di akhir periode Kapur—baru muncul sekitar 30 juta tahun kemudian, tepatnya pada awal periode Jura.
Selama masa transisi tersebut, banyak tetrapoda non-dinosaurus mengalami kepunahan. Peristiwa ini menyebabkan kebangkitan dinosaurus dianggap sebagai salah satu contoh paling klasik dari penggantian biotik makroevolusioner—yaitu ketika satu kelompok organisme secara bertahap menggantikan dominasi kelompok lainnya dalam skala waktu evolusi yang luas.
Hingga saat ini, para ilmuwan masih berdebat mengenai seberapa besar dampak kepunahan massal di akhir periode Trias terhadap keberhasilan evolusi dinosaurus. Kini, temuan-temuan baru serta penanggalan kronostratigrafi yang lebih akurat telah membantu memperbaiki pemahaman kita tentang pola evolusi tetrapoda pada awal zaman Mesozoikum. Meskipun demikian, belum ada satu pun hipotesis tunggal yang mampu menjelaskan secara menyeluruh bagaimana dinosaurus bisa bangkit dan menguasai daratan.
Hasil penelitian fosil muntahan dan kotoran dinosaurus, akhirnya terungkap petunjuk tentang bagaimana mereka mampu menyingkirkan para pesaingnya. “Pola makan dan ekologi adalah faktor penting yang membentuk evolusi hewan, baik di masa kini maupun di masa lalu,” kata Martin Qvarnström, ahli biologi evolusi dari Uppsala University, Swedia, yang juga merupakan salah satu penulis studi ini, dalam email kepada Live Science.
“Analisis tulang saja tidak cukup jika kita ingin memahami bagaimana dinosaurus bisa bangkit dan mendominasi.”
Jejak pertama dinosaurus dalam catatan fosil muncul pada pertengahan periode Trias (sekitar 247 hingga 237 juta tahun lalu). Namun, butuh waktu hingga 40 juta tahun kemudian—yakni pada awal periode Jura—sebelum mereka benar-benar menguasai dunia.
Dalam kurun waktu ini, dinosaurus berhasil menggantikan banyak hewan darat besar lainnya. Akan tetapi, bagaimana tepatnya mereka melakukannya, masih menjadi teka-teki. Untuk mencari tahu, tim peneliti menganalisis lebih dari 500 fosil dari Cekungan Polandia, yang berasal dari akhir periode Trias hingga awal periode Jura.
Namun, fokus mereka bukan pada tulang dinosaurus, melainkan pada muntahan dan kotoran yang telah menjadi fosil—masing-masing dikenal sebagai regurgitalite (fosil muntahan) dan coprolite (fosil muntahan). Menurut Qvarnström, fosil-fosil ini bisa memberikan informasi penting tentang pola makan, cara makan, fisiologi, bahkan parasit yang dimiliki makhluk tersebut.
Fosil-fosil ini juga memungkinkan para ilmuwan membandingkan pola makan dinosaurus dengan hewan lain pada periode yang sama, serta melacak bagaimana kebiasaan makan mereka berubah dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Tahi Dinosaurus: Seonggok Rahasia Besar Gambaran Kehidupan Purba
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR