Mahasiswi ITB Pembuat Meme Jokowi-Prabowo Ditangkap: Sejarah Meme Ternyata Lebih Tua dari Dugaan

By Ade S, Senin, 12 Mei 2025 | 10:03 WIB
'Disaster Girl'. Salah satu meme yang paling terkenal.
'Disaster Girl'. Salah satu meme yang paling terkenal. (Dave Roth via BBC)

Nationalgeographic.co.id—Penangkapan seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) oleh pihak kepolisian, akibat unggahan meme kontroversial yang menampilkan rekayasa gambar Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sontak menyita perhatian publik.

Kasus ini mengundang perdebatan mengenai batasan kebebasan berekspresi di dunia maya, khususnya dalam konteks pembuatan dan penyebaran meme.

Meme, sebagai bentuk ekspresi visual yang seringkali mengandung unsur humor atau sindiran, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya internet.

Namun, di balik popularitasnya yang meroket dalam beberapa tahun terakhir, tahukah Anda bahwa konsep meme sebenarnya jauh lebih tua dari yang kita kira, bahkan mendahului era internet itu sendiri?

Dari Unit Budaya Abstrak Menjadi Ikon Internet Viral

Ketika mendengar kata "meme," pikiran kita langsung dipenuhi oleh serangkaian gambar, video pendek, atau bahkan frasa lucu yang tersebar luas di internet. Mungkin Anda membayangkan potret bayi cilik dengan kepalan tangan yang memegang keterangan sarkastis tentang kesulitan hidup, atau mungkin wajah pasrah seekor kucing gemuk yang seolah berkata "terserah."

Definisinya dalam konteks modern pun jelas: "item (seperti gambar atau video dengan keterangan) yang menarik atau lucu," demikian kata kamus, "yang tersebar luas secara daring, terutama melalui media sosial." Fenomena ini begitu merajalela, seolah "meme" internet sudah ada sejak dulu.

Namun, tahukah Anda dari mana sebenarnya kata ini berasal?

Mengejutkan memang, kata "meme" bukanlah ciptaan era digital. Jauh sebelum internet merajai, seperti dilansir Merriam-Webster, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli biologi evolusioner terkenal, Richard Dawkins, dalam bukunya yang terbit pada tahun 1976, The Selfish Gene.

Konsep Dawkins tentang "meme" sama sekali berbeda dari pengertiannya yang populer saat ini. Baginya, "meme" adalah sebuah "unit transmisi budaya"—konsep paralel di dunia budaya terhadap apa itu gen dalam biologi.

Dawkins merasa perlu memberikan nama untuk fenomena ini. "Kita membutuhkan nama untuk replikator baru ini," tulisnya, "sebuah kata benda yang menyampaikan gagasan tentang unit transmisi budaya, atau unit imitasi." Ia memilih akar kata Yunani "mimeme" yang relevan, namun menginginkan sesuatu yang lebih ringkas dan berima dengan "gene." Maka lahirlah "meme."

Baca Juga: 'Kilroy Was Here' Meme Misterius yang Viral Sepanjang Perang Dunia