Dunia Hewan: Mengapa Gajah Memiliki Telinga yang Lebar dan Besar?

By Ricky Jenihansen, Selasa, 20 Mei 2025 | 09:03 WIB
Telinga besar gajah bukan sekadar ciri fisik unik. Ternyata, telinga ini berperan penting dalam mendinginkan tubuh dan berkomunikasi jarak jauh.
Telinga besar gajah bukan sekadar ciri fisik unik. Ternyata, telinga ini berperan penting dalam mendinginkan tubuh dan berkomunikasi jarak jauh. (Pixabay)

Nationalgeographic.co.id—Gajah dikenal karena kecerdasan, perilaku sosial yang kompleks, daya ingat yang tajam, ukuran tubuh yang besar — termasuk ukuran telinganya yang luar biasa.

Telinga gajah Afrika (Loxodonta africana) bisa tumbuh hingga sepanjang 2 meter dan selebar 1,2 meter, sedangkan gajah Asia (Elephas maximus) memiliki telinga yang sedikit lebih kecil dan berbentuk lebih bulat.

Panjang telinga gajah mencapai sekitar 17 persen dari panjang tubuh mereka. Ini membuat gajah menjadi hewan dengan telinga terbesar di dunia, meski bukan yang paling besar secara proporsional terhadap ukuran tubuh.

Gelar itu justru dimiliki oleh long-eared jerboa (Euchoreutes naso), namun tetap saja, memiliki telinga setinggi hampir 2 meter adalah hal yang luar biasa.

Lalu, mengapa telinga gajah bisa sebesar itu?

Para ahli menjelaskan kepada Live Science bahwa ukuran besar ini memiliki fungsi praktis: membantu gajah tetap sejuk.

Tubuh gajah yang sangat besar menghasilkan banyak panas, terutama di habitat panas seperti sabana, hutan, dan padang rumput tempat mereka hidup. Namun, berbeda dengan manusia, gajah tidak berkeringat.

William Sanders, ahli paleontologi vertebrata dari University of Michigan yang fokus pada fosil gajah, menjelaskan bahwa gajah memiliki sedikit rambut tubuh dan justru mengandalkan "perangkat pendingin yang luar biasa" — telinga besar yang dipenuhi pembuluh darah besar — untuk mengatur suhu tubuh mereka.

"Ketika suhu tubuh naik, gajah akan memompa darah ke telinganya dan mengepakkan telinga tersebut," kata Advait Jukar, kurator paleontologi vertebrata di Florida Museum of Natural History.

Kulit di telinga gajah sangat tipis, hanya beberapa milimeter, dan dipenuhi pembuluh darah besar yang memungkinkan sekitar 20 persen dari volume darahnya mengalir melalui telinga pada waktu tertentu.

Semakin besar telinganya, semakin luas permukaan yang bisa digunakan untuk melepaskan panas ke udara sekitar. Karena darah yang mengalir melalui telinga lebih hangat dari udara, panas tubuh akan berpindah keluar. Darah yang lebih sejuk kemudian akan kembali bersirkulasi ke tubuh, membantu menurunkan suhu tubuh gajah.

Baca Juga: Cerita tentang Hanno Si Gajah Malang yang Dijadikan Hadiah untuk Paus

Gajah bahkan dapat mengatur ukuran pembuluh darah di telinganya— melebarkan atau menyempitkannya—tergantung pada suhu lingkungan.

Menurut Jukar dan Sanders, catatan fosil mendukung teori ini. Mamut, kerabat dekat gajah modern, awalnya berevolusi di Afrika. Ketika mereka mulai bermigrasi ke iklim yang lebih dingin, ukuran telinga mereka menjadi lebih kecil secara bertahap.

"Kita tahu dari temuan mamut berbulu yang terawetkan di Siberia bahwa telinga mereka jauh lebih kecil dibandingkan dengan gajah Afrika," jelas Sanders. "Bulu mereka menjadi lebih penting untuk mempertahankan panas tubuh. Jadi kebutuhannya terbalik."

Meski fungsi utama telinga besar gajah adalah untuk membantu pendinginan tubuh, telinga tersebut juga memiliki kegunaan lain. Beberapa studi menunjukkan bahwa gajah menggunakan telinga mereka untuk menangkap gelombang suara, yang memungkinkan mereka mendengar frekuensi rendah.

Selain itu, gajah juga dapat merasakan getaran frekuensi rendah melalui telapak kaki mereka, yang memiliki reseptor khusus bernama Pacinian corpuscles. Getaran ini bisa dihantarkan ke seluruh tubuh, memungkinkan mereka berkomunikasi jarak jauh hingga puluhan kilometer.

Telinga besar ini juga memainkan peran penting dalam komunikasi sosial antar gajah, kata Sanders.

"Mereka tidak bisa memberikan isyarat dengan mengangkat kaki seperti manusia, jadi mereka menggunakan cara lain untuk berkomunikasi," ujarnya.

Misalnya, ketika seekor gajah bersiap untuk menyerang, ia akan menarik telinganya ke depan dan mengepak-kepakkannya dengan cepat untuk tampak lebih besar.

"Itu tanda bahwa gajah sedang benar-benar marah. Dan itu saat yang tepat bagi Anda untuk mundur atau segera meninggalkan tempat tersebut," tambahnya.

---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, bidaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News   https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.