Spesies-Spesies Mutan di Chernobyl Berpotensi Bantu Astronaut

By Lutfi Fauziah, Kamis, 10 Mei 2018 | 15:00 WIB
Serangga api atau firebug (Pyrrhocoris apterus). (Fug4s/Getty Images/iStockphoto)

Di antariksa, astronaut menghadapi banyak bahaya, mulai dari ledakan-ledakan, tercekik di ruang hampa, atau tertabrak benda-benda asing. Tapi mungkin ancaman paling mematikan yang paling nyata bagi astronaut adalah sesuatu yang bahkan tak terlihat: radiasi.

Medan magnet planet kita mengembangkan semacam bola pelindung yang disebut magnetosfer, yang melindungi permukaan planet dari radiasi kosmik yang merusak. Manusia yang pergi melewati bola ini akan terdampak oleh sinar kosmik berbahaya dan badai matahari, yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan perubahan dalam DNA.

Bahkan pelindung yang saat ini digunakan oleh Stasiun Antariksa Internasional (ISS), yang berada cukup rendah di orbit Bumi agar tetap di dalam magnetosfer, tidak akan cukup untuk melindungi astronaut perintis menuju ke luar angkasa.

Baca juga:

Ilmuwan Berhasil Temukan Tanda-tanda Keberadaan Kristal Waktu

Perjalanan ke Mars, misalnya, akan menyebabkan astronaut terkena dosis radiasi setara dengan CT scan seluruh tubuh setiap lima atau enam hari sekali untuk keseluruhan perjalanan.

Ada satu tempat di Bumi mungkin menawarkan kesempatan unik untuk mempelajari dampak jangka panjang paparan radiasi, yaitu Chernobyl. Tempat tersebut mungkin juga dapat membantu ilmuwan menemukan perlindungan yang lebih baik terhadap radiasi.

“Rahasia kesuksesan untuk perjalanan antar bintang mungkin ditemukan dengan mengamati hewan, tumbuhan, dan mikroba di Bumi yang telah berurusan dengan radiasi semacam ini di masa lalu evolusi mereka, dan kemampuan mereka untuk menoleransi atau sepenuhnya menghindari dampak radiasi ini,” kata Timothy Mousseau, professor ilmu biologi di University of South Carolina.

Bekas pembangkit listrik di Chernobyl mengalami kecelakaan reaktor nuklir pada April 1986. Kawasan tersebut masih terkontaminasi dengan radiasi gamma yang sama dengan yang dihadapi astronaut di antariksa.

Makhluk-makhluk hidup berukuran besar dan kecil, mulai dari serigala hingga mikroba, melanjutkan hidup di dalam Zona Eksklusi seluas 1.609 km persegi.

Baca juga: