Mengintip Tradisi Perayaan Waisak Dari Berbagai Negara di Dunia

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 28 Mei 2018 | 15:39 WIB
Perayaan Waisak di Borobudur. ()

Salah satu hari penting bagi umat Buddha adalah Waisak. Itu dirayakan setiap terang bulan purnama yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni. Setiap tahunnya, Waisak dirayakan dengan semangat oleh para penganut Buddha di seluruh dunia.

Mereka merayakan kelahiran Buddha dengan cara berbeda-beda. Berikut beberapa perayaan Waisak dari beberapa negara di dunia:

India

Dikenal sebagai tempat kelahiran Sang Buddha, Waisak memiliki arti penting di India. Penganut Buddha dari seluruh dunia biasanya mengunjungi kota Gaya, Sarnath, dan Kushinagar. Mereka mengenakan pakaian putih sambil melantunkan doa dan memegang kitab suci Buddha.

Patung Sang Buddha pun dihiasi dengan beberapa persembahan seperti buah-buahan, makanan manis, dan lilin.

Baca juga: Powwow, Festival Budaya Terbesar di Dunia yang Paling Dinantikan

Nepal

Orang-orang Buddha di negara ini mengenakan pakaian putih dan hanya mengonsumsi makanan vegetarian.

Kheer, bubur manis, memiliki arti penting pada saat Waisak. Itu mengingatkan kembali pada kisah seorang gadis bernama Sujata yang menawarkan semangkuk bubur susu kepada Buddha.

Sang Buddha lalu memakan bubur tersebut dan berendam di sungai Neranjara. Setelah selesai, ia melempar mangkuk ke sungai dan mengatakan: “jika mangkuk mengarah ke hulu, maka aku akan sukses menjadi Buddha, dan jika ke hilir, maka kebalikannya”. Seperti yang sudah diperkirakan, mangkuk tersebut pun mengarah ke hulu dan terdiam di tengah-tengah sungai.

Selain kisah tersebut, selama perayaan Waisak, penganut Buddha juga membaca kembali cerita Sang Buddha yang bertapa untuk memperoleh penerangan.

Jepang