Kebanyakan orang bergabung dengan angkatan laut dengan harapan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di laut lepas. Namun, ini akan rumit apabila negara Anda tidak memiliki garis pantai.
Meskipun hanya dikelilingi daratan, namun negara Bolivia di Amerika Selatan, tetap memiliki angkatan laut. Sayangnya, selama hampir 140 tahun, 5000 pelautnya dilarang masuk perairan.
Selama Perang Pasifik yang berlangsung dari 1879 hingga 1884, Bolivia kehilangan garis pantai seluas 149 mil kepada Cile. Sejak saat itu, anggota angkatan laut mereka dibatasi untuk mengarungi sungai dan danau di negara tersebut.
Baca juga: Mengintip Tradisi Perayaan Waisak Dari Berbagai Negara di Dunia
Pemerintah mendirikan Armada Boliviana pada 1963 – empat kapal disediakan oleh Amerika Serikat saat itu. Namun, sejak 1966, dengan sekitar 1800 tentara, Armada Boliviana berganti nama menjadi Angkatan Laut Bolivia.
Saat ini, Angkatan Laut Bolivia memiliki beberapa speed boat, kapal tanker, dan kapal buangan dari Tiongkok.
Tugas para anggota angkatan laut meliputi menjaring ikan di sungai Amazon dan danau Titicaca, mengirimkan persediaan medis ke penduduk pedalaman, mencegah penyeludupan obat-obatan terlarang, serta sigap menghadapi bencana alam.
Meskipun tidak memiliki angkatan laut terbesar, namun Bolivia tidak pernah berhenti untuk mengambil kembali laut mereka. Banyak anggota yang berharap suatu saat mereka benar-benar bisa berlayar di laut Bolivia.
Kemenangan Cile ratusan tahun lalu masih dianggap tidak adil. Pada 1880, 11 ribu pria menyerang garnisun Bolivia dan Peru saat perayaan Carnival, salah satu tradisi penting bagi masyarakat Bolivia. Hingga saat ini, banyak tuntutan terhadap taktik curang Cile tersebut.
Baca juga: Morning Glory, 'Gulungan Ombak' Langka yang Terjadi di Langit
Negara ini fokus merebut kembali apa yang telah hilang. Setiap 23 Maret, mereka memperingati Day of the Sea (Hari Laut). Biasanya, ribuan anggota angkatan laut melakukan pawai sambil mengenakan seragam mereka dan menyanyikan lagu We Will Recover Our Sea.
“Lautan masih menjadi bagian dari jiwa nasional Bolivia,” ujar Nick Ballon, fotografer Inggris keturunan Bolivia.
Di markas angkatan laut Bolivia, terdapat tulisan: “El mar nos pertenece por derecho, recuperarlo es un deber”, yang berarti: “Laut adalah milik kita. Mendapatkannya kembali adalah tugas kita.”
Bolivia merupakan negara termiskin di Amerika Selatan. Pemerintah menyalahkan posisinya yang terkurung oleh daratan sebagai penyebab kemiskinan.