Terjadi Lagi, Hewan Laut Mati Akibat Mengonsumsi Sampah Plastik

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 4 Juni 2018 | 12:04 WIB
Para tim penolong mencoba menyelamatkan paus yang sekarat akibat mengonsumsi sampah plastik. (Reuters)

Para petugas penyelamat mencoba memeluknya di kanal dangkal dan lengan mereka mengelilingi tubuh hewan yang licin dan kedinginan tersebut. Ia tidak bisa makan, bahka kesulitan untuk berenang dan bernaps. Payung merah dibuka untuk menghalanginya dari sinar matahari.

Itu merupakan gambaran situasi saat regu penolong berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan paus pilot jantan yang ditemukan di Thailand, dekat perbatasan Malaysia. Namun sayangnya, paus tersebut tidak berhasil diselamatkan.

Hewan laut itu mati pada Jumat lalu, setelah berjuang selama lima hari. Saat mendekati ajalnya, ia memuntahkan beberapa kantung plastik.

Baca juga: Ketika Bayi Anjing Laut Mati dengan Sampah Plastik di Perutnya

Puluhan sampah plastik

Menurut Departemen Sumber Daya Laut dan Pesisir Thailand, peristiwa ini menggambarkan kehidupan laut yang dipaksa hidup di tengah sampah manusia.

Dari hasil autopsi, ditemukan puluhan kantung plastik di perut paus, dan total beratnya sekitar 7,7 kilogram.

Hasil foto yang diunggah di media sosial menunjukkan kantung plastik hitam di dalam perut paus yang terbuka. Beberapa yang sudah dikeluarkan hampir memenuhi ruangan autopsi. Ini membuat para petugas seperti berdiri di tempat sampah.

Pemerintah Thailand yakin, paus tersebut mengira plastik sebagai makanannya. Paus pilot yang malang tersebut biasanya mengonsumsi cumi-cumi, gurita, dan ikan-ikan kecil.

Sulit mencerna makanan

Thon Thamrongnawasawat, ahli biologi kelautan di Kasetsart University, Bangkok, memaparkan bahwa plastik tersebut menyulitkan paus untuk mencerna makanannya.

“Jika memiliki 80 kantung plastik dalam perut, Anda pasti akan mati,” ujar Thon.

Ia menambahkan, setidaknya ada 300 hewan laut – termasuk paus pilot, penyu, dan lumba-lumba -- yang mati akibat menelan sampah plastik di perairan Thailand.

Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Unta Bisa Memakan Kaktus yang Berduri Tajam

Ini juga bukan pertama kalinya paus tewas karena sampah plastik. Pada April lalu, paus sperma dengan berat 6800 kilogram, ditemukan mati di pantai Spanyol. Di sistem pencernaannya, terdapat 27 kilogram sampah.

Selain itu, di 2016, perut 30 paus sperma yang terdampar di Eropa dipenuhi dengan sampah plastik – termasuk jaring ikan, penutup mesin, dan pecahan ember plastik.

Menurut sebuah studi, ada lebih dari lima triliun sampah di laut dunia – dan ini mungkin bertambah. Sebanyak 245 ribu ton sampah plastik dan kecil, mengapung di permukaannya.