Memahami Kontrol Genetik Atas Komposisi yang Terdapat Dalam Biji Kopi

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 6 Juni 2018 | 16:36 WIB
Ilustrasi minum kopi. (Thinkstock)

Lebih dari 2,25 miliar kopi dikonsumsi setiap harinya, dan buahnya sendiri tumbuh di tanah yang luasnya lebih dari 11 juta hektar.

"Banyak yang bilang bahwa kopi adalah lahan yang paling banyak diperdagangkan selain minyak," kata ahli biologi molekular, Profesor Robert Henry. Ia adalah bagian dari tim peneliti internasional yang menggunakan teknologi pengurut yang canggih untuk melihat gen biji kopi yang mengontrol rasa, aroma dan kafein.

Baca juga: Benarkah Alien Memiliki Bahasa Universal Seperti yang Ada di Bumi?

"Kami ingin memahami bagaimana kontrol genetik atas komposisi yang terdapat dalam biji kopi dan bagaimana kualitas juga dipengaruhi," kata Henry.

Henry dan rekan-rekannya menyediakan draft genom dari tanaman kopi robusta (Coffea canephora), yang merupakan spesies kuat yang menyediakan 30% dari kebutuhan kopi dunia. Para peneliti pun menemukan sebuah enzim bernama N-methyltransferases yang terkandung dalam sintesis kopi.

Baca juga: Kate Spade Ditemukan Gantung Diri, Kenali Faktor Pemicu Bunuh Diri

Namun enzim dan jalur biokimia untuk memproduksi kafein dalam kopi berbeda dengan yang ada dalam teh atau tanaman kakao.

"Hal yang menarik adalah bahwa sintesis kafein telah berkembang secara terpisah," kata Henry. "Ini evolusi konvergen."

Menurut Henry, kafein yang terkandung dalam kopi adalah sebagai pelindung tanaman tersebut, dan rasa pahitnya adalah peringatan bagi predator.

Selain itu, ditemukan juga gen-gen pelawan penyakit dan gen asam linoleat, peran utama dalam aroma dan rasa kopi.

Menelaah Kenikmatan Kopi Secara Genetik

Urutan genom akan menyediakan kemudahan untuk menemukan gen baru dalam pembibitan kopi yang lebih tahan terhadap tekanan lingkungan.