Saifuddin, petugas di Conservation Response Unit (CRU), Desa Bunin, Aceh Timur, terkejut ketika menemukan salah satu gajah jinak, bernama Bunta, tewas dalam kondisi mengenaskan pada Sabtu (9/6) lalu.
Wajah Bunta dipenuhi darah – pada bagian pipinya terdapat luka menganga dan salah satu gadingnya hilang.
“Begitu tiba di lokasi, Saifuddin melihat gajah sudah mati dengan gadingnya hilang,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Burung Merak Mati Setelah 'Disiksa' Warga yang Ingin Selfie Dengannya
Diduga, pelaku meracuni gajah dengan cara memberi makan buah manga dan pisang yang tertinggal di lokasi kejadian. Setelah Bunta tak bernyawa, ia memotong pipi gajah malang tersebut untuk mengambil gadingnya.
Organ tubuh dalam kondisi rusak
Setelah melakukan pembedahan, tim dokter dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, menemukan bahwa kondisi organ tubuh Bunta dalam kondisi rusak. Hatinya membengkak dan cairan di rongga dada sangat keruh. Selain itu, terjadi pendarahan dalam bagian tubuh gajah yang pernah menyambut aktor Leonardo di Caprio ini.
“Dugaan sementara tim dokter, dari ciri yang terlihat itu mengarah Bunta mati karena diracun,” papar Kepala Seksi Wilayah I, BKSDA Provinsi Aceh, Dedi Irvansyah.
“Kami sudah ambil limpa, hati dan usus untuk seterusnya dibawa penyidik Polres Aceh Timur untuk uji laboratorium di Medan, Sumatera Utara,” tambahnya.
Dokter juga menemukan buah mangga kuini di dalam perut Bunta – persis seperti yang ditemukan di dekat mayatnya.
Saat ini, penyelidikan masih berlangsung. Patahan gading dengan panjang 46 sentimeter beserta yang masih utuh dijadikan sebagai barang bukti.
Baca juga: Video: Orangutan Berusaha Lawan Buldoser yang Ingin Merusak Habitatnya
Mencari keadilan untuk Bunta
Kematian Bunta yang mengenaskan memicu kemarahan banyak orang. Mereka meminta pihak berwenang agar segera menemukan pembunuh Bunta.
Melalui laman change.org, Teuku Nurhayati, ustadzah yang tinggal di Aceh, membuat petisi untuk mengusut pembunuhan keji yang dilakukan terhadap Bunta. Ia ingin agar pemburu cepat ditangkap dan dimasukkan ke penjara, serta diberi hukuman yang berat. (Klik di sini jika Anda ingin mendukung petisi tersebut).
Sementara itu, melalui laman pribadi Facebooknya, Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh, membuat sayembara mencari pembunuh Bunta. Ia menjajikan Rp100 juta bagi siapa pun yang bisa menangkap pelaku.
BKSDA pun melakukan hal serupa. Mereka menyediakan hadiah sebesar Rp10 juta bagi yang bisa memberikan informasi mengenai pembunuhan Bunta.