Menelusuri Jejak Keluarga Panda dari Fosil Berusia 22 Ribu Tahun

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 19 Juni 2018 | 14:40 WIB
Panda (The Guardian)

Sementara itu, Qiaomei Fu, ahli genetik dan peneliti di Chinese Academy of Science, telah berusaha mengekstrak DNA panda dari fosil lain selama beberapa tahun tanpa hasil. Suhu panas dan kelembapan di Tiongkok Selatan memecah DNA sehingga membuat tugas itu tampak sulit.

Usaha pertamanya menganalisis fosil panda berusia 22 ribu tahun pun gagal. “Namun, saya tak menyerah dan mencobanya lagi,” ujar Fu.

Tim peneliti lalu memindai fragmen lagi. Kali ini, hasilnya tidak sia-sia: mereka mampu mengurutkan genom mitokondria panda yang lengkap.

Masa depan panda

Hasil penelitian ini sesuai dengan studi lain dari DNA panda yang dipulihkan dari dua fosil di Tiongkok Selatan – berusia 5000 dan 8500 tahun. Mereka tampak seperti “saudara” panda modern yang terpisah dari garis keluarga sekitar 62 ribu tahun lalu.

Robert Fleischer, kepala Center for Conservation Genomics di Smithsonian’s Conservation Biology Intitute yang tidak terlibat dalam studi, mengatakan, kedua penelitian itu semakin menambah data tentang panda raksasa.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Ketombe Pada Fosil Dinosaurus Berusia Jutaan Tahun

“Sangat menarik untuk membandingkan mereka secara langsung,” kata Fleischer. Perbandingan tersebut dapat membantu mengonfirmasi identitas fosil serta mengetahui bagaimana binatang purba beradaptasi dengan iklim subtropis.

Fu berencana untuk mengekstrak inti genom dari fosil. Cara itu dapat memberi tahu lebih banyak tentang  panda -- selain hubungan keluarganya. Mungkin para peneliti bisa mendapat informasi tentang bagaimana wajah panda yang telah punah dan apakah mereka selalu berwarna hitam putih.

Fu dan timnya juga akan terus menganalisis DNA mitokondria fosil panda, dengan harapan bisa mengisi kekosongan pada pohon keluarga panda. Pemahaman tentang masa lalu hewan tersebut juga dapat membantu melindungi masa depannya.