Pertikaian 'Abadi' Antara Saudara Kandung Lahirkan Adidas dan Puma

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 20 Juni 2018 | 11:36 WIB
Kakak beradik Rudolf dan Adolf Dassler. (Hypegalore)

Nationalgeographic.co.id - Kisah Adidas tidak bisa diterangkan tanpa penjelasan bahwa pernah terjadi pertikaian antara dua saudara. Bahkan imbas pertikaian tersebut masih dapat terendus hingga saat ini.

Pertikaian ini juga menjelaskan munculnya dua perusahaan raksasa dalam industri olahraga, di kota kecil bernama Herzogenaurach, Jerman.

Baca juga: Maulwi Saelan, Ajudan Bung Karno Sekaligus Kiper Timnas Indonesia

Rudolf Dassler dan adiknya, Adolf Dassler (Dikenal dengan nama Adi Dassler), memulai debut mereka dalam memproduksi sepatu olahraga pada tahun 1920.

Hasil karya dua bersaudara ini kemudian dipakai oleh para atlet Olimpiade Jerman pada tahun 1928. Jesse Owens, pemenang empat kali cabang lari ini pun juga memakai sepatu Dassler.

Kesuksesan pun menghampiri mereka. Pada tahun 1939, mereka pun mampu mempekerjakan 100 orang dalam memproduksi sepatu. Namun sayang, sepuluh tahun kemudian mereka berpisah karena sebuah pertengkaran.

(Sneakerfiles)

Pertengkaran antara keluarga Dassler ini pun tak menghentikan ambisi mereka untuk tetap menciptakan sepatu olahraga. Adolf Dassler tetap memproduksi sepatu dengan merek Adidas, sementara Rudolf Dassler memilih nama Puma sebagai identitas merek.

Pertikaian mereka pun seakan tidak pernah selesai, terlihat dari bagaimana kedua merek ini bersaing. Adidas dan Puma melakukan "Agresi" di dalam dunia olahraga. Dalam beberapa kompetisi olahraga, hanya dua merek sepatu yang dipakai, Adidas dan Puma.

Baca juga: Dari Mana Olahraga Sepak Bola Berasal? Ini Penjelasan Peneliti

Superstar sepakbola Pele dan Eusebio selalu menyepak bola dengan sepatu Puma. Fritz Walter dan Franz Beckenbauer selalu mengenakan Adidas.

Perang sepatu dalam arena olahraga ini pun dengan segera menjadi sorotan. Fenomena ini pun menjadi tajuk utama pada surat kabar saat itu.

Sebagai gambaran besarnya "pertikaian" ini, perkumpulan olahraga internasional pun sampai harus turun tangan untuk menciptakan perdamaian. Namun sayang, perseteruan menjadi semakin besar.

Adidas dan Puma terlibat dalam sebuah persidangan. Kala itu, Puma tidak setuju dengan hak monopoli penyediaan alat olahraga oleh Adidas untuk perkumpulan sepakbola nasional. Namun Puma kalah dalam persidangan tersebut.

Bola resmi Piala Dunia 2018 dengan merek Adidas (ARSEN GALSTYAN)

Puma membalas dengan merebut kontrak monopoli perkumpulan bola tangan Jerman.

Walau perseteruan terus berlangsung, namun Adidas seakan selalu berhasil mengungguli keadaan di lapangan. Keberhasilan ini menurut banyak orang tidak terlepas dari peran Horst Dassler, anak dari Adolf Dassler.

Horst membuka cabang di Perancis dan melakukan berbagai pendekatan dengan tokoh-tokoh "politik" olahraga internasional. Horst juga mendirikan Arena, perusahaan yang khusus memproduksi perlengkapan olahraga air.

Baca juga: Donald Trump Inginkan Amerika Serikat Memiliki Pasukan Luar Angkasa

Kini Adidas merupakan perusahaan dunia dengan 12.000 karyawan di 18 negara. Namun kemajuan itu tidak bisa berhasil andaikata anaknya Horst tidak mengambil langkah yang luar biasa dengan membuka cabang di Perancis.

Adidas dan Arena pun menyediakan pakaian bagi 35.000 pejabat olahraga dan pembantunya selama Olimpiade Moskwa. Perusahaan ini berkembang hingga ke negara-negara Soviet dan Tiongkok.

Puma juga mengalami pertumbuhan pesat. Armin Dassler sang penerus takhta, membawa Puma untuk sukses mendirikan pabrik di Jerman, Perancis, Austria, dan Australia. Tidak hanya itu, Armin juga memberikan lisensi merek dagang tersebut di Yugoslavia, Italia, Filipina dan Argentina.

Bersaing dengan merek lain

sneakers Mickey dan Minnie Mouse, Hasil Kolaborasi Onitsuka Tiger dengan Disney ()

Perusahaan asal Jepang, Tiger, melihat celah bisnis ini dan dapat memanfaatkannya dengan baik. Tiger menggabungkan identitas Adidas (tiga strip) dan Puma menjadi sebuah indentitas baru. Langah ini tidak melanggar hukum, karena saat itu memang ciri khas Adidas dan Puma tidak dilindungi oleh hukum.

Tiger pun dengan segera dapat memenuhi berbagai permintaan, termasuk permintaan dari negeri Paman Sam, Amerika.

Dok. Adidas & Nike ()

Persaingan di Amerika pun bukan "medan perang" yang mudah. Selain Tiger, Blue Ribbon Sports (didirikan pada tahun 1964, dan berubah menjadi Nike pada tahun 1971), sebuah perusahaan yang kemudian juga akan menjadi raksasa industri olahraga pun siap menghadang. (Bhisma Adinaya)

Baca juga: Video Assistant Referee, Teknologi Mata Ketiga Wasit Piala Dunia 2018