Surat-surat Einstein yang Berisi Kisah Pelariannya dari Nazi Terungkap

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 29 Juni 2018 | 15:07 WIB
Albert Einstein (Oren Jack Turner/Wikimedia Commons)

“Kami akan menemukan tempat bersembunyi selama musim panas.”

Sementara itu, surat kedua ditulis pada 14 Desember 1938. Sebulan sebelumnya, gelombang kekerasan yang dikenal dengan sebutan Kristallnacht – Malam Kaca Pecah – ditujukan kepada orang-orang Yahudi, bisnis, dan tempat ibadah mereka.

Dalam surat kedua tersebut, Einstein membujuk Maja untuk meninggalkan Jerman dan datang ke Amerika Serikat melalui Swiss.

Baca juga: Juan Pujol, Mata-mata yang Memalsukan Kematiannya Selama 36 Tahun

Ia juga mengungkap rencananya untuk membantu para pengungsi Yahudi melarikan diri dari rezim Nazi – mendeskripsikan “seember surat” dan “korban teraniaya yang putus asa”.

Einstein mengatakan, ia mengirim uang untuk membantu saudara-saudaranya di Ulm, Jerman, dan akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk mereka.

“Sebagai sampingan, kini aku bekerja sebagai semacam panitia pelaksana dan seember surat datang kepadaku – seluruh tumpukan berasal dari korban teraniaya yang putus asa. Aku mengirim uang kepada Marie Dr dan membantu saudara di Ulm lainnya dengan emigrasi. Mudah bagi anak-anak muda untuk melakukannya, tapi sulit bagi yang tua….Aku akan menggunakan pendapatanku untuk hal-hal seperti ini. Gumpertz juga akan pergi. Hanya ketika mati kamu baru bisa aman. Hal yang pasling sulit adalah menemukan negara yang maun menerima orang-orang tua, bahkan untuk kehidupan sederhana sekali pun. Itu lah yang sedang terjadi saat ini!”

Kirk mengatakan, ada perasaan mendesak dari kata-kata Einstein dalam suratnya kepada Maja. Ia memohon kepada Maja agar segera datang ke tempat aman di Amerika Serikat secepat mungkin.

“Einstein sadar akan kegelapan yang menyapu Eropa. Dia melakukan segala cara untuk membantu yang lainnya melarikan diri,” kata Kirk.