Perubahan Iklim Menenggelamkan Kekayaan Arkeologi di Arktika

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 29 Juni 2018 | 16:46 WIB
Es Arktika semakin menipis seiring Bumi yang menghangat. (Rich Reid/National Geographic Creative)

“Ini adalah malapetaka warisan yang terbesar di dunia,” katanya. “Ini terjadi di seluruh dunia, tetapi Kanada memiliki garis pantai terbesar di dunia sehingga kami berada di puncak krisis,” tambah Betts.

Pelestarian adalah pilihan terbaik untuk menyimpan warisan-warisan tersebut, tetapi biayanya sangat mahal.

Untuk sebagian besar situs arkeologi, para ahli merekomendasikan penggalian dan dokumentasi beresolusi tinggi pada koleksi artefak – memetakan lokasi persisnya dan menyusun data untuk dipelajari di waktu mendatang.

“Orang-orang mengatakan tidak ada waktu, namun kita harus segera menggalinya sebelum mereka hilang,” kata Betts.

Baca juga: 'Menara Tengkorak' Ungkap Kekejian Ritual Pengorbanan Manusia di Aztec

Ia menambahkan, orang-orang asli akan terkena dampak negatif dari kehilangan peninggalan arkeologi. Di Kanada, klaim tanah harus didukung oleh bukti arkeologi. “Jadi, saat warisan mereka hilang, kemampuan mereka untuk mendapatkan haknya telah rusak,” papar Betts.

Jorgen Hollesen, arkeolog lingkungan di National Museum of Denmark, mengatakan bahwa pemuda asli di Greenland Selatan juga telah kehilangan kesempatan untuk terhubung dengan warisan budaya mereka akibat kerusakan.

“Akan menjadi hal memalukan jika generasi mendatang tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari sejarah seperti yang kita lakukan,” katanya.