Penemuan Fosil Badak Tulis Ulang Sejarah Manusia Purba di Filipina

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 4 Juli 2018 | 11:43 WIB
Penggalian di Kalinga, di Lembah Cagayan, Luzon, Filipina. (G.D. van den Bergh)

Mungkin kisah yang mirip mengenai hominin yang berevolusi dalam isolasi genetik juga terjadi di Luzon; tapi, perlu diingat, lingkungan di Luzon beda dari Flores, jadi kita tidak dapat secara gampang memperkirakan hasil dari “percobaan” evolusi dengan parameter yang beda di pulau ini.

Bisa jadi kita menemukan kejutan ketika fosil hominin ditemukan di Luzon pada masa depan.

Apa “purba” bertemu “modern” di Filipina?

Dan akhirnya, pertanyaan besar lain adalah apakah hominin arkais di Flores dan Luzon (dan Sulawesi) bertahan cukup lama untuk bertemu secara tatap muka dengan manusia modern, yang bermigrasi dan tiba di wilayah ini mungkin sekitar 70.000 tahun yang lalu.

Dari DNA purba kita sekarang tahu bahwa spesies kita kawin dengan setidaknya dua (tapi mungkin lebih) spesies hominin arkais yang bertemu dengan manusia modern di luar Afrika: Neanderthal dan Denisovan.

Apakah ada alur gen lain yang melibatkan populasi unik dari manusia purba yang tersebar di wilayah Wallacea?

Kita belum tahu jawaban untuk pertanyaan ini.

Penulis: Adam Brumm, ARC Future Fellow, Griffith University

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.