Karya Seni dari PD I Tunjukkan Kerinduan Tentara Rusia Pada Kekasihnya

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 4 Juli 2018 | 18:21 WIB
Hasil ukiran dengan gambar pasangan yang penuh cinta. (Dawid Kobiałka)

Para arkeolog telah menemukan kenangan romantis dari masa Perang Dunia I. Yaitu, sebuah gambar yang dibuat lebih dari 100 tahun lalu oleh tentara Rusia yang ditahan di Polandia.

Diukir di atas botol kecil dari logam yang ditemukan di kamp tahanan Czersk, gambar tersebut menampilkan pria dan wanita yang sedang berangkulan dengan tatapan penuh cinta.

Para ahli mengatakan, karya seni seperti itu sering menangkap momen sentimental dalam hidup seseorang. Mencerminkan pengalaman pribadi, perasaan, serta ketakutan para prajurit selama perang.

Baca juga: ‘Koin Iblis’, Pemujaan Setan, dan Tipuan Arkeologi yang Rumit

Dawid Kobiałka, arkeolog dan antropolog budaya, menjelaskan, ukiran menakjubkan yang ditemukan pada 2006 tersebut, menampilkan pria dan wanita yang tampak mengenakan pakaian mahal.

“Sang pria memiliki mata besar dan panjang; kumisnya kecil tetapi terawat,” kata peneliti.

“Wanita meringkuk di dekat pria. Dia mengenakan pakaian mahal dan jubah indah yang terbuat dari elemen berbeda. Lehernya dihias dengan tiga lapis manik-manik. Wanita tersebut memiliki rambut panjang dan tebal – berkebalikan dengan pasangannya.”

Bagian depan botol logam. (Dawid Kobiałka)

Di bagian belakang, tertulis huruf O dan R yang menjadi satu. (Dawid Kobiałka)

Selain itu, huruf ‘O’ dan ‘R’ terukir dengan jelas di bagian belakangnya. Diduga merupakan inisial si pemilik karya.

Kobiałka mengatakan, pasangan tersebut mungkin adalah gambar pemilik dengan kekasihnya.

“Beberapa studi menunjukkan bahwa para tahanan sering mengenang kehidupan mereka sebelum dipenjara,” kata Kobiałka.

“Setiap garis yang dibuat mewakili kerinduan mendalam kepada orang yang dicintai,” tambahnya.

Baca juga: Kuburan Era Perang Saudara Simpan Rangka Manusia yang Terpotong-potong

Kehidupan mereka yang ditawan di Czersk tidak pernah mudah. Mungkin seni memberikan kesempatan bagi para tentara untuk mengekspresikan harapan dan ketakutan mereka.

Pada Perang Dunia I, tentara Rusia dan Rumania ditempatkan di kamp tersebut bersama dengan sedikit prajurit dari Prancis, Portugis, Italia, dan Inggris. Mereka sering menjadi subjek kekerasan. Beberapa di antaranya tidak dapat keluar dari kamp dengan selamat.

Pada akhirnya, ‘rumah tahanan’ itu ditutup beberapa minggu setelah hari gencatan senjata (11 November 1918). Nasib pemilik ukiran tersebut belum diketahui hingga saat ini.