Arkeolog Ungkap Rahasia Bagaimana Piramida Bisa Sangat Presisi

By National Geographic Indonesia, Kamis, 5 Juli 2018 | 10:13 WIB
Piramida Giza, Mesir. (Zika Zakiya)

Dia melacak titik bayangan secara berkala, membentuk kurva titik yang halus. Di penghujung hari, dengan seutas tali yang dililitkan di sekitar tiang, dia memotong kurva dan menciptakan garis hampir sempurna membujur dari timur ke barat.

“Pada ekuinoks, surveyor akan menemukan bahwa ujung bayangan berjalan dalam garis lurus dan hampir sempurna dari timur ke barat,” tulis Dash.

Baca juga: Benarkah Dua Lautan Bertemu Namun Tidak Menyatu di Teluk Alaska?

Dia juga menunjukkan adanya kesalahan beberapa derajat yang sedikir berlawanan dengan arah jarum jam, mirip dengan kesalahan kecil yang ditemukan pada ketiga piramida.

Meski eksperimen ini dilakukan di Connecticut, Amerika Serikat, tapi Dash menegaskan bahwa uji coba ini juga akan memberikan hasil yang sama jika di lakukan di Mesir. Syarat utamanya hanyalah hari yang cerah dan langit yang bersih.

Walaupun hasil riset Dash menunjukkan bahwa teknik tersebut bisa dilakukan untuk menyelaraskan piramida, namun kita tetap belum memiliki bukti kuat tentang hal tersebut.

“Sayangnya, masyarakat Mesir kuno hanya meninggalkan sedikit petunjuk bagi kita. Tidak ada dokumen teknik atau rencana arsitektur yang ditemukan yang memberikan penjelasan teknis bagaimana orang-orang Mesir kuno menyelaraskan piramida-piramida mereka,” tulis Dash.

Baca juga: 'Susu Kental Manis', Larangan BPOM, dan Fakta di Belakangnya

Kita mungkin tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada masa itu, namun hasil riset ini memberikan poin menarik: bahkan hal sesederhana memetakan cahaya selama ekuinoks musim gugur, bisa cukup canggih untuk menyelaraskan beberapa struktur kuno buatan manusia yang paling dikenal.