Sepak bola kembali melanda seluruh dunia. Perilaku orang selama Piala Dunia sendiri adalah hal yang menarik bagi para psikolog karena kami bisa melihat berbagai contoh dari teori-teori yang ada secara nyata. Berikut lima pertanyaan yang mungkin Anda ajukan selama turnamen ini berlangsung dan bagaimana psikologi menjawabnya:
1. Mengapa orang-orang mendadak menyukai sepak bola saat Piala Dunia meski biasanya mereka tidak tertarik?
Perubahan perilaku tersebut dipengaruhi oleh perubahan dalam identitas sosial kita. Identitas sosial adalah bagian dari kepribadian kita yang berhubungan dengan lingkungan sosial, contohnya kewarganegaraan, organisasi tempat kita bekerja, atau klub yang kita ikuti.
Baca juga: Mengapa Anak-anak yang Sukses Diselamatkan dari Gua Harus Dikarantina?
Orang-orang cenderung menjadi lebih baik pada orang-orang yang memiliki identitas sosial yang sama dengan dirinya (kelompok “ingroup”), dan cenderung menjadi lebih jahat kepada orang dari kelompok berbeda (kelompok “outgroup”) meski mereka tidak mengetahui apapun tentang orang tersebut.
Pengelompokan ini terjadi bahkan ketika kita mengelompokkan orang-orang berdasarkan hal-hal sepele seperti siapa artis yang mereka sukai.
Kita memiliki banyak identitas sosial dan perilaku kita mungkin berubah-ubah tergantung identitas mana yang sedang digunakan. Seseorang akan berperilaku dengan cara tertentu ketika ia sedang menggunakan identitasnya sebagai “siswa” dan berbeda dengan identitasnya sebagai “anggota tim rugby”.
Selama Piala Dunia, identitas sosial sebagai bagian dari suatu negara tertentu mendadak menjadi sangat kentara. Sehingga bahkan bagi orang-orang yang sehari-hari tidak mengikuti masalah sepak bola pun akan merasa sangat terdorong untuk mendukung negara dan tim nasionalnya. Mereka juga cenderung menjadi lebih negatif dalam memandang tim lain.
2. Mengapa orang bersorak dan berteriak selama pertandingan dengan cara yang biasanya tidak mereka lakukan?
Kehadiran orang lain di sekeliling kita akan menyebabkan “deindividuasi”. Hal tersebut adalah saat kita menyatu ke dalam kerumunan dan menjadi anonim, sesuatu yang besar kemungkinan terjadi ketika semua orang menggunakan atribut tim sepak bola yang sama.
Deindividuasi menjadikan kita cenderung bertindak sesuai dengan apa yang pantas menurut norma kelompok dibandingkan dengan norma kita sendiri. Dalam kerumunan sepak bola, norma tersebut melibatkan berteriak dan bersorak. Namun perlu dicatat bahwa hal ini tidak selalu mengarah ke perilaku-perilaku yang buruk, para penggemar tim Jepang dan Senegal membersihkan dan memunguti sampah sehabis pertandingan selesai.
3. Mengapa kita sangat kritis terhadap tim dari negara kita sendiri tetapi marah jika orang dari negara lain melakukan hal serupa?
Penelitian dalam psikologi menunjukkan bahwa saat kita memberi respons terhadap kritik, yang penting bukanlah apa yang dikatakan tapi siapa yang mengutarakannya. Hal ini disebabkan sesuatu yang disebut efek sensitivitas intergroup.